Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Leicester dan Arsenal, Tim Paling Efisien di Premier League

By Beri Bagja - Rabu, 23 Desember 2015 | 12:24 WIB
Kiper Arsenal, Petr Cech, beraksi dalam laga kontra Tottenham, 8 November 2015.
Julian Finney/Getty Images
Kiper Arsenal, Petr Cech, beraksi dalam laga kontra Tottenham, 8 November 2015.

 Kesuksesan Leicester dan Arsenal menguasai posisi dua teratas klasemen Premier League bukan hal yang muncul tiba-tiba. Mereka ialah dua tim paling efisien di bursa transfer.

Pencapaian Leicester dan Arsenal merupakan ganjaran atas kecermatan klub bermanuver di bursa transfer musim panas lalu.

Tanpa harus menggelontorkan uang secara masif, kedua tim melaju melampaui para pesaing, yang menghabiskan lebih banyak dana.

Arsenal, sang runner-up klasemen, ialah tim paling efisien. Klub London itu cuma merogoh 11,76 juta pound atau setara 239 miliar rupiah. Jumlah tersebut menempatkan Arsenal di peringkat ke-18 di daftar pengeluaran transfer EPL 2015-2016.

The Gunners menjadi tim terhemat ketiga setelah Norwich (11,06 juta pound) dan Swansea (9,11). 

Manajer Arsene Wenger cuma menggunakan uang di dompet tebal Gunners buat merekrut Petr Cech dari Chelsea seharga 9,8 juta pound.

[video]http://video.kompas.com/e/4670796114001_ackom_pballball[/video]

Sisanya diinvestasikan guna memboyong dua pemain remaja dari Prancis, Jeff-Reine Adelaide dan Ismael Bennacer. 

Pada awal musim, Wenger dihujani kritik lantaran terlalu pelit dan gagal merekrut gelandang bertahan, striker, sampai bek jagoan anyar.

Namun, hasil efisiensi itu dahsyat. Arsenal naik 16 tingkat jika posisi mereka di daftar pengeluaran transfer (18) dibandingkan dengan rapor di klasemen riil sementara (2).


Shinji Okazaki (atas) saat merayakan gol bersama rekan setimnya, Jamie Vardy, dalam duel Bournemouth vs Leicester, 29 Agustus 2015.(Michael Regan/Getty Images)

Sang pemuncak tabel, Leicester, menjadi tim paling efisien kedua. The Foxes cuma mengucurkan 26,7 juta pound atau terbanyak ke-13 musim panas lalu.

Pemain termahal mereka ialah Shinji Okazaki dengan banderol 7,7 juta pound.

Di level berlawanan, Aston Villa harus menanggung akibat buruknya manajemen jual-beli pemain. Villa menghabiskan uang 46,5 juta pound, terbanyak ketujuh.

Hasil investasi tersebut justru menyebabkan mereka terjerembap ke posisi buncit di klasemen.

Villa pun menjadi klub paling tidak efisien karena perbedaan posisi minus 13 antara peringkat pengeluaran dengan posisi di klasemen.

[video]http://video.kompas.com/e/4670793097001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : transfermarkt


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X