Daripada melihat banyak bola silang terbuang percuma, pada 2013-2014 Conte fokus buat memaksimalkan kecepatan Carlos Tevez dengan cara banyak melakukan penetrasi via sektor tengah.
Di Serie A 2013-2014, sebanyak 35 persen serangan Si Nyonya Tua terjadi di area sentral permainan. Ketika itu, Juve bersama Catania menjadi tim yang paling doyan menyerang di wilayah tengah.
Masuknya Massimiliano Allegri menggantikan Conte di kursi pelatih Juve pada 2014-2015 melanggengkan pendekatan tersebut. Kendati tetap mempertahankan 3-5-2 warisan Conte, Allegri sangat sering mengandalkan 4-3-1-2, dengan titik berat serangan di area sentral.
Pelan tapi pasti, Mandzukic menunjukkan bahwa ia adalah seorang centravanti (penyerang tengah) sejati yang cakap menyambar suplai dari lini sayap.
Namun, pergerakan di bursa transfer musim panas 2015 bisa dibilang telah mengembalikan Juventus ke "khitahnya", yakni menyerang via sayap.
Musim ini Allegri tak mendapatkan sosok trequartista (penyerang lubang) dambaan yang memungkinkan dirinya konsisten menggeber 4-3-1-2.
Alhasil, pada 2015-2016 formasi yang banyak dipakai pelatih asal Livorno itu adalah 3-5-2 dan 4-3-3. Namun, beda Juve 2015-2016 dengan tim era Conte pada 2011-2012 dan 2012-2013 adalah keberadaan Mario Mandzukic.
Pelan tapi pasti, Mandzukic menunjukkan bahwa ia adalah seorang centravanti (penyerang tengah) sejati yang cakap menyambar suplai dari lini sayap.
Mandzukic, yang direkrut dari Atletico Madrid pada Juni silam, telah mengemas enam gol dalam 15 partai bersama Juventus di semua ajang musim ini. Catatan tersebut tampak biasa-biasa saja.
Akan tetapi, hal yang patut digaris bawahi adalah lima dari enam gol Mandzukic tercipta berkat kesigapan sang striker menyambut operan silang.
"Mandzukic mungkin bukan pemain paling berkelas dengan teknik terbaik. Namun, ia punya karakteristik yang berguna bagi tim ini. Tentu ia lebih suka bola silang menuju tiang jauh, tapi dirinya bekerja untuk tim dan menahan bola," kata Allegri di Sky Sport Italia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar