Di dua laga terakhirnya, Barca berhasil melumat Real Madrid 4-0 dan AS Roma 6-1 (belum termasuk laga Copa del Rey pada tengah pekan).
Baik Madrid maupun Roma jelas bukan tim lemah. Karena itu, untuk memenangi kedua laga dengan gelontoran 10 gol, butuh kualitas jauh di atas rata-rata manusia normal.
Terlalu bombastis mendefinisikan Barca sebagai tim yang punya mutu “tidak normal”?
Permainan Blaugrana sejak dipegang Luis Enrique musim lalu memang fantastis. Tak terlalu dominan layaknya pada era kejayaan Xavi Hernandez, tapi jauh lebih efektif dalam menghadirkan prahara di muka gawang lawan.
“Trio” Ballon d’Or
Dengan bermodalkan Andres Iniesta sebagai sosok pengganti Xavi, Ivan Rakitic sebagai gelandang liar yang biasa bertahan maupun menyerang sama baiknya, serta Sergio Busquets sebagai konduktor dari orkes Azulgrana, trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar (MSN) bisa konsentrasi penuh dalam membombardir lini belakang musuh.
Menyisakan Desember sejak bergulirnya kalender 2015, trisula MSN sudah mengoleksi 125 gol di La Liga. Messi memimpin dengan 44 gol, disusul Neymar dengan 41 gol, dan Suarez dengan 40 gol.
Jika ditarik dari awal 2015-2016 saja, Neymar memuncaki koleksi lewat 14 gol La Liga, disusul Suarez (13), dan Messi (4).
[video]http://video.kompas.com/e/4642730322001_ackom_pballball[/video]
Awal pekan ini, nama Messi dan Neymar masuk final pemilihan FIFA Ballon d’Or. Meski ditemani Cristiano Ronaldo sebagai finalis, public Camp Nou menganggap Suarez sebagai finalis sesungguhnya. Karena itu, bukan mustahil pada saat bertamu ke Mestalla, Sabtu (5/12/2015),Suarez akan membuktikan kepantasannya tersebut.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar