Padahal, selain City, lawan-lawan Liverpool merupakan klub-klub yang secara profil masih di bawah mereka: West Brom, Newcastle, dan Swansea.
Akurasi rendah sang pemain bukan produk sampingan dari ketidak mampuannya menemukan posisi di area terlarang.
Selama empat laga terakhir, Benteke menyentuh bola 26 kali di kotak penalti musuh. Jumlah itu termasuk tinggi, ia pemain keempat terbaik dalam urusan jumlah sentuhan di kotak penalti dalam empat laga terakhir.
Permasalahannya terletak lebih dari fakta bahwa Benteke kesulitan menemukan jati dirinya di bawah Klopp.
Benteke merupakan eksperimen pertama Liverpool dengan striker target man semenjak mendepak Carroll dua tahun silam.
Ia datang karena Brendan Rodgers memerlukan Plan B dengan bermain bola-bola lambung ketika permainan bola pendek favoritnya mandek sepeninggalan Luis Suarez dan Sturridge yang terus-terusan cedera.
Klopp kini tampak tidak (atau setidaknya belum) menemukan kegunaan memainkan serangan udara.
Alhasil, Benteke dihadapkan dengan tugas sesulit menegakkan benang basah.
Sebagai salah satu pembelian termahal Liverpool sepanjang masa, ia dituntut harus tampil tiap pekannya.
Akan tetapi, tiap pertandingan berselang ia membuktikan bahwa karakternya tak cocok dengan kriteria sang pelatih mengenai striker ideal.
Hanya satu cara yang dapat membuat Benteke lepas dari kritik: mencetak gol demi gol. Apakah ia bisa melakukannya?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar