Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tes MotoGP Jerez: Masalah Honda Belum Tuntas

By Sabtu, 28 November 2015 | 19:10 WIB
Marc Marquez mengendalikan motor Honda RC213V saat uji coba hari pertama di Sirkuit Valencia, 10 November 2015.
MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES
Marc Marquez mengendalikan motor Honda RC213V saat uji coba hari pertama di Sirkuit Valencia, 10 November 2015.

Honda, Ducati, dan Aprilia menjalani tes di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 25-27 November. Ketiga pabrikan tersebut memanfaatkan tes untuk menguji mesin, electronic control unit (ECU) baru, dan ban Michelin.

Honda menemui banyak masalah sepanjang tiga hari tes, terutama pada mesin 2016.

Marc Marquez dan Dani Pedrosa mengungkapkan mesin motor Honda RC213V masih terlalu agresif dan sulit dikontrol meski karakternya berbeda dengan mesin musim 2015.

Mesin yang terlalu agresif merupakan problem utama Honda pada musim lalu dan diduga menjadi penyebab utama di balik kegagalan Marquez dalam mempertahankan titel.

“Mesin tahun lalu agresif di bagian atas, tahun ini di bagian bawah. Kadang muncul wheelie (ban depan naik ke atas), kadang tidak. Kami harus menemukan keseimbangan supaya motor bisa lebih maksimal dalam berakselerasi,” kata Marquez di situs resmi Honda Racing Corporation.

Honda harus segera membuat keputusan tepat berdasarkan masukan dari Marquez dan Pedrosa jika tak ingin mengalami nasib yang sama seperti musim lalu saat mereka terlambat mengubah desain mesin.

“Mesin tahun ini membuat motor sangat sulit dikendalikan. Karena itu, kami tak boleh melakukan kesalahan yang sama,” ujar Pedrosa.

Honda tak banyak menguji ECU di Jerez. Namun, Pedrosa menyebut sudah banyak perkembangan yang diperlihatkan Honda dibanding tes di Valencia.

Wheelie dan traksi kontrol sudah lebih halus. Motor lebih mudah dikendalikan,” kata Pedrosa.

Di sisi lain, masalah Ducati tak sebesar Honda karena mesin Desmosedici lebih bersahabat dibanding RC213V.

“Saya hampir tak mendapat masalah soal tenaga mesin. Saat pebalap lain mengeluh soal wheelie, saya baik-baik saja. Hanya, suara mesin sangat berisik,” ujar Scott Redding.

Begitu pula dengan ECU. Redding bahkan mengaku tak menguji elektronik sama sekali di Jerez.

“Saya hanya menggeber motor dan mengasah feeling. ECU terasa bagus. Ketika ban mulai aus, penurunan waktu saya tak separah musim lalu,” kata Redding.

Ban Depan Michelin

Satu isu lain yang mencuat ialah ban depan Michelin. Hampir semua pebalap mengeluhkannya.

Eugene Laverty sampai harus naik meja bedah. Tangannya patah setelah mengalami kecelakaan akibat kehilangan grip ban depan Michelin saat melibas tikungan cepat.

“Ban depan Michelin sangat cepat aus. Kami harus lebih berhati-hati saat menikung,” kata Redding.

Michele Pirro juga terjatuh, tapi tak mengalami cedera serius.

Michelin tampaknya harus bekerja keras sepanjang musim dingin untuk menuntaskan problem ban depan sebelum tes pramusim resmi digelar lagi pada 2016.

Penulis: Oka Akhsan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : BOLA SABTU No. 004/28 November 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X