Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Laga Bersejarah Jerman Vs Belanda, dari Saling Tonjok sampai Saling Meludah

By Jumat, 13 November 2015 | 17:45 WIB
Keributan yang tak terlupakan antara Rijkaard dan Voeller di Piala Dunia 1990.
DAVE CANNON/ALLSPORT
Keributan yang tak terlupakan antara Rijkaard dan Voeller di Piala Dunia 1990.

2. Partai Perkelahian

Ada yang menarik dari pertemuan Jerman dan Belanda pada fase grup Piala Eropa 1980 di Napoli, Italia. Klaus Allofs sukses memborong semua gol Jerman pada laga yang berakhir dengan skor 3-2 itu.

Namun, bukan nama Allofs yang banyak diperbincangkan melainkan Toni Schumacher. Sang kiper berkelahi di lapangan dengan bek Belanda, Huub Stevens, yang terlebih dulu meninju perutnya.

Bukan hanya itu suasana panas yang terjadi Stadion San Paolo. Emosi pemain sayap kanan Belanda, Rene van de Kerkhof, tersulut dan nyaris menonjok mata Bernd Schuster. Wasit asal Prancis, Robert Wurtz, harus bekerja keras dalam pertandingan ini.


Suasana panas antara Toni Schumacher dan Huub Stevens (12).()

3. Dipermalukan di Kandang

Sentimen anti-Jerman juga terjadi pada semifinal Piala Eropa 1988, yang justru berlangsung di Jerman Barat, yakni di Hamburg.

Setelah berbagi angka 1-1 lewat penalti Lothar Matthaus dan Ronald Koeman, striker Belanda, Marco van Basten, mempermalukan tuan rumah lewat gol yang dibuatnya hanya dua menit sebelum pertandingan usai.

Setelah pertandingan, Koeman berlagak mengelap pantatnya dengan kaus bek lawan, Olaf Thon, seperti layaknya menggunakan kertas toilet. Rakyat Jerman pun murka karena merasa terhina. Belanda keluar sebagai juara setelah mengalahkan Uni Soviet di final. Namun, pelatih Rinus Michels menganggap laga melawan Jerman sebagai final yang sesungguhnya.

4. Matthaus = Hitler

Sebuah spanduk dibentangkan pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 1990 di Rotterdam, Belanda, 26 April 1989. Isinya, menyamakan kapten Jerman Barat, Lothar Matthaus, dengan sang diktator semasa Perang Dunia II, Adolf Hitler. Laga ini hanya berakhir imbang 1-1.

5. Laga Ludah

Satu lagi partai yang tak terlupakan karena diwarnai kekerasan fisik ialah babak 16 besar Piala Dunia 1990 Italia di Stadion San Siro, Milan.

Bek Belanda, Frank Rijkaard, menerima kartu kuning pada menit ke-22 karena dianggap telah melanggar striker Jerman, Rudi Voeller.


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.640


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X