JUARA.net: Apa langkah kongkrit FIFA atas kerja tim reformasi tersebut?
Tengku Abdullah: Kami dan juga AFC akan memberikan asistensi, dan juga masukan. Kami memberikan waktu hingga Februari, atau paling lambat Mei, untuk menyusun bentuk reformasi yang diinginkan. Kami tidak akan bernegosiasi soal bentuk reformasi, yang penting apapun usulan reformasi sepak bola Indonesia, harus sesuai statuta FIFA.
JUARA.net: Apakah itu artinya FIFA menekankan bahwa reformasi yang diharapkan tidak berkaitan dengan organisasi PSSI, karena sejak awal Anda mengakui keberadaan PSSI saat ini yang sudah sesuai statuta FIFA?
Kohzo: Intinya, kami mengakui keberadaan PSSI dibawah kepemimpinan saat ini dan baru berakhir hingga 2019. Reformasi yang kami harapkan dan kami tangkap dari keinginan pemerintah Anda adalah reformasi sepak bola Indonesia, bukan organisasi sepak bola.
JUARA.net; Anda yakin, pertemuan ini bisa menjadi titik awal penyelesaian sanksi terhadap sepak bola Indonesia?
Tengku Abdullah: Sudah pasti. Kami sangat mengharapkan hal itu. Siapa lagi yang bisa menyelesaikan dan memajukan sepak bola jika bukan negara itu sendiri. Hanya saja, soal sanksi FIFA memang sering diberikan kepada banyak negara, namun khusus untuk Indonesia kasus sanksi merupakan "big case and long standing issue".
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar