2. Menjaga Konsistensi Oezil
Telegraph menggambarkan kinerja Mesut Oezil di Arsenal dengan istilah “mengesankan dalam satu pekan, tapi bisa sangat buruk pada pekan berikut.”
Ketika gelandang serang Jerman itu berada di hari terbaik, Jose Mourinho berkata, “mustahil menyetop Oezil selama 90 menit.”
Di laga terbaru kontra United, Oezil menjadi salah satu bintang dengan sumbangan gol dan assist.
Wenger wajib mematenkan cara menjaga performa Oezil agar tetap berada di level terbaik seperti akhir pekan lalu.
3. Penentuan Fokus
Saat puncak klasemen EPL semakin dekat, Arsenal harus membagi fokus dengan kiprah di kompetisi antarklub Eropa. The Gunners mengalami “dilema”.
Di Liga Champion, mereka berada di dasar klasemen grup tanpa mendulang satu pun angka. Dalam dua laga berturut-turut, Arsenal akan menghadapi Bayern Muenchen (20/10 dan 4/11).
Haruskah Wenger mencurahkan seratus persen tenaga dan fokus demi upaya lolos ke babak 16 besar atau cukup puas dengan tiket ke Liga Europa lewat posisi finis ketiga di grup?
Pilihan ekstrem lain adalah melepas kewajiban di Eropa demi kiprah positif di kancah domestik.
4. Rotasi Tepat
Muncul opini yang menyatakan Wenger kurang memberi kesempatan pada Alex-Oxlade Chamberlain atau Kieran Gibbs, dan terlalu memeras tenaga pemain kunci semodel Alexis.
Masalahnya, ketika rotasi dilakukan dengan memasang Chamberlain atau Gibbs, The Gunners takluk dari Olympiacos (2-3) dan Dinamo Zagreb (1-2). Wenger pun disalahkan lagi.
Sang manajer kudu mengevaluasi solusi terbaik buat melakukan rotasi sambil tetap menjaga keseimbangan kekuatan tim.
Penulis: Beri Bagja
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 9 Oktober 2015 |
Komentar