Pelatih asal Prancis itu selalu menjadi korban olok-olok begitu Arsenal mendapatkan hasil minor.
Namun, kolumnis Sky Sports, Charlie Nicholas, menyebut bahwa kekalahan The Gunners dari Dinamo Zagreb lebih disebabkan oleh buruknya performa pemain, bukan keputusan Wenger melakukan enam perubahan di susunan starter.
“Orang berpikir Wenger arogan atau suka memandang remeh. Namun, pemainpemain itu mendapatkan begitu banyak kepercayaan dan keyakinan dari sang manajer,” ucap Nicholas.
Mesut Oezil dkk. jelas tak mau melihat Wenger kembali dibantai oleh kritik media atau fan.
Saat melawan Chelsea, personel The Gunners mesti kembali ke standar permainan mereka.
Arsenal harus menampilkan lagi identitas sebagai tim yang gemar menguasai bola dan rajin bikin peluang. Di EPL 2015/16, The Gunners merupakan skuat dengan rata-rata persentase penguasaan bola tertinggi, yakni 62 persen.
Mereka juga tim yang paling sering menciptakan tembakan ke gawang lawan, tepatnya sebanyak 39 kali.
Jika tampil seperti biasanya, Arsenal punya peluang mengulangi hasil akhir melawan Chelsea di Community Shield 2015. Pasalnya, Chelsea belum jua menemukan kestabilan di lini belakang.
Pasukan racikan Mourinho musim ini sudah melihat lawan 38 kali menembak tepat ke gawang mereka. Kaki-kaki cepat Alexis Sanchez dan Theo Walcott bisa menghadirkan teror lanjutan buat sektor defensif Chelsea.
Penulis: Beri Bagja/Sem Bagaskara
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 19 September 2015 |
Komentar