Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hidup Penuh Perjuangan Sang Peraih Emas

By Jumat, 18 September 2015 | 10:31 WIB
I Made Sudiarsana, peraih emas angkat berat kelas 72 kg di Kejurnas NPC 2015 di Solo.
Gonang Susatyo
I Made Sudiarsana, peraih emas angkat berat kelas 72 kg di Kejurnas NPC 2015 di Solo.

Lulus dari YPAC, Made merasa masa depannya mulai cerah karena bisa diterima bekerja di sebuah hotel.

“Saya tak bisa kuliah karena tidak ada biaya. Ayah saya bertani dan ibu berjualan penganan untuk sembahyangan. Karena itu, saya merasa beruntung bisa bekerja di hotel di bagian HRD,” ujarnya.

Namun, suka-cita yang dirasakannya cuma sekejap. Pada 2002, peristiwa bom di Legian membuat Bali kehilangan para turis.

Bali, yang selama ini dipenuhi wisatawan asing, tiba-tiba berubah senyap.

Hotel tempat Made bekerja pun sepi penghuni sehingga ia kena PHK.

Kenal Angkat Berat

“Karyawan dengan masa kerja di bawah lima tahun terkena PHK. Saya terpukul karena kehilangan pekerjaan. Tapi, tak lama kemudian ada pelatih yang mengajak saya menekuni olah raga angkat berat. Dia melihat badan saya yang sudah terbentuk lewat fitnes sehingga cocok jadi atlet,” ucapnya.

Pilihan menjadi atlet mengantarkan Made meraih sukses. Mewakili Bali di Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) 2004 di Palembang, ia meraih perunggu.

Keberhasilan tersebut memotivasi Made untuk menggeluti angkat berat. Hasilnya, Made merebut emas di Peparnas 2008 dan 2011.

Kehidupan Made mulai terang setelah diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bali. Kini, ia bekerja Dinas Pendidikan Provinsi.


Editor :
Sumber : Harian BOLA 17 September 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X