Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hidup Penuh Perjuangan Sang Peraih Emas

By Jumat, 18 September 2015 | 10:31 WIB
I Made Sudiarsana, peraih emas angkat berat kelas 72 kg di Kejurnas NPC 2015 di Solo.
Gonang Susatyo
I Made Sudiarsana, peraih emas angkat berat kelas 72 kg di Kejurnas NPC 2015 di Solo.

Kisah perjalanan hidup atlet angkat berat difabel I Made Sudiarsana penuh haru. Bagaimana tidak, saat masih berusia tujuh tahun dia terserang polio.

Saat itu, anak bungsu dari delapan bersaudara asal Bali tersebut terserang panas tinggi.

Entah mengapa saat mendapat pengobatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kampungnya, kakinya tiba-tiba dirasa lemas.

Dia terserang polio sehingga tidak bisa berjalan seperti dulu lagi karena kedua kakinya tidak tumbuh normal.

Peristiwa tersebut membuat anak yang baru duduk di kelas 1 SD itu terguncang hebat. Made sampai menolak keluar rumah dan bersekolah karena malu.

“Saat itu, saya tengah senang- senangnya bersepeda. Saya baru bisa naik sepeda, tapi tiba-tiba mengalami kelumpuhan. Hampir satu tahun saya tidak keluar rumah. Saya terpukul dan sangat sedih,” ucap Made.

Dorongan keluarga yang membuat Made akhirnya memberanikan diri keluar rumah. Saudara-saudaranya secara pelahan membujuk dia agar kembali ke sekolah.

“Saat itu, saya berjalan dengan merangkak. Akhirnya saya mau sekolah, tapi selalu digendong oleh ayah atau saudara,” begitu ia mengenang masa lalu.

Peristiwa pedih tak juga berlalu. Saat duduk di kelas 3 SD, separuh badannya tersiram air panas akibat teman menyenggol panci berisi air panas yang kemudian mengenainya. Made pun kembali ke rumah sakit selama satu bulan.

“Bekasnya di kulit masih terlihat,” kata Made yang kemudian melanjutkan sekolah khusus siswa difabel di YPAC di Denpasar pada 1990.

Lulus dari YPAC, Made merasa masa depannya mulai cerah karena bisa diterima bekerja di sebuah hotel.

“Saya tak bisa kuliah karena tidak ada biaya. Ayah saya bertani dan ibu berjualan penganan untuk sembahyangan. Karena itu, saya merasa beruntung bisa bekerja di hotel di bagian HRD,” ujarnya.

Namun, suka-cita yang dirasakannya cuma sekejap. Pada 2002, peristiwa bom di Legian membuat Bali kehilangan para turis.

Bali, yang selama ini dipenuhi wisatawan asing, tiba-tiba berubah senyap.

Hotel tempat Made bekerja pun sepi penghuni sehingga ia kena PHK.

Kenal Angkat Berat

“Karyawan dengan masa kerja di bawah lima tahun terkena PHK. Saya terpukul karena kehilangan pekerjaan. Tapi, tak lama kemudian ada pelatih yang mengajak saya menekuni olah raga angkat berat. Dia melihat badan saya yang sudah terbentuk lewat fitnes sehingga cocok jadi atlet,” ucapnya.

Pilihan menjadi atlet mengantarkan Made meraih sukses. Mewakili Bali di Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) 2004 di Palembang, ia meraih perunggu.

Keberhasilan tersebut memotivasi Made untuk menggeluti angkat berat. Hasilnya, Made merebut emas di Peparnas 2008 dan 2011.

Kehidupan Made mulai terang setelah diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bali. Kini, ia bekerja Dinas Pendidikan Provinsi.

Istrinya, Margareta Dessy, menjadi karyawati swasta dan pelatih angkat berat.

“Fisik istri saya normal. Kami bertemu di PABSI Bali. Semua yang saya raih memang tidak terduga. Saya tak pernah menyangka bisa menjadi PNS. Dulu, saya sudah merasa cukup saat bekerja di hotel. Tapi, kini saya justru mendapatkan lebih karena menjadi PNS dan bisa membangun rumah tangga,” kata Made yang sukses merebut emas di cabang angkat berat kelas 72 kg Kejurnas NPC 2015.

“Padahal, baru untuk kali pertama saya tampil di kelas 72 kg. Selama ini, saya tampil di kelas 67,5 kg. Biasanya, sebelum turnamen saya harus diet untuk menjaga berat badan, kini saya harus menambah porsi makan,” ujarnya tertawa.

Penulis: Gonang Susatyo

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Harian BOLA 17 September 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X