Selama 90 menit tampil, Kane melepas empat tembakan dan hanya satu yang tepat mengarah ke sasaran.
Namun, kesalahan tak bisa ditimpakan sepenuhnya kepada Kane. Strategi Manajer Spurs, Mauricio Pochettino, juga patut dikritisi.
Melawan tim juru kunci, Sunderland, Pochettino justru menempatkan seorang bek (Eric Dier) di pos gelandang jangkar dan memasang tiga penyerang yang tak memiliki kelihaian melepas umpan (Son Heung-Min, Dele Alli, Nacer Chadli).
Situasi baru berubah saat Pochettino memasukkan Andros Townsend (menit ke-62) dan Erik Lamela (67’).
Lamela adalah penyedia assist bagi gol kemenangan Spurs yang dicetak Ryan Mason. Proses gol tersebut secara total melibatkan 15 operan.
Namun, kemenangan perdana Spurs di EPL 2015/16 meminta tumbal. Mason harus ditarik keluar usai mencetak gol lantaran ia mengalami benturan dengan Costel Pantilimon.
"Gol itu menunjukkan bagaimana sepak bola yang coba kami mainkan dan filosofi tim. Kami akan memeriksa Mason besok (hari ini). Itu adalah benturan keras di lutut," kata Pochettino di BBC.
Penulis: Sem Bagaskara
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 14 September 2015 |
Komentar