CEO AC Milan, Adriano Galliani, mengakui bahwa situasi Milan dan Internazionale terbilang unik di Eropa terkait Stadion Giuseppe Meazza atau San Siro.
Semula Milan berencana untuk hengkang dari stadion bersejarah dan menjadi ikon di Kota Milan itu. Mereka hendak membangun sebuah stadion baru di kawasan Portello.
Namun, menyusul perselisihan dengan pemilik lahan, Fondazione Fiera, Presiden Milan, Silvio Berlusconi, menyatakan bahwa mereka akan bertahan di Giuseppe Meazza. Hal ini membuat kubu Nerazzurri jadi jengkel.
Walau mengaku bukan bidangnya, Adriano Galliani turut urun pendapat mengenai masalah ini.
"Sebenarnya saya tak dapat berbicara tentang Milan yang bertahan di San Siro, itu bukan bidang saya," ujar Galliani seperti dikutip Football Italia.
"Bila Milan dan Inter hanya dua perusahaan, dan tidak ada faktor emosional, maka sudah merger 50 tahun lalu, biaya akan berkurang 50 persen, dan pendapatan akan hampir dua kali lipat. Dalam sepak bola, itu tak mungkin. Milan dan Inter adalah dua hal yang terpisah," ungkap Galliani.
Meski kubu Inter tengah meradang karena keputusan Milan yang tak jadi hengkang dari San Siro, Galliani yakin masalah ini tak akan berujung di pengadilan.
"Inter dan Milan tak bisa berperang. Kolaborasi kami akan berlanjut. Pertengkaran antara Inter dengan Milan merupakan buah imajinasi. Kami ibaratnya pasangan, yang bisa berdebat, tapi mereka tidak bercerai," ucap Galliani lagi.
San Siro, yang kini berkapasitas sekitar 80 ribu penonton, telah menjadi kandang Milan sejak 1926. Sementara itu, Inter memakai stadion itu sebagai tempat menjamu lawan-lawannya sejak 1947.
Awalnya Rossoneri terlihat serius dengan rencana mereka membangun stadion sendiri dengan kapasitas 48 ribu penonton.
"Inter dan Milan tak bisa berperang. Kolaborasi kami akan berlanjut. Pertengkaran antara Inter dengan Milan merupakan buah imajinasi. Kami ibaratnya pasangan, yang bisa berdebat, tapi mereka tidak bercerai," ucap Galliani lagi.
Biaya pembangunan stadion anyar itu ditaksir mencapai 320 juta euro atau sekitar 5,1 triliun rupiah. Pemerintah Kota Milano juga sudah memberi lampu hijau untuk pembangunan stadion tersebut.
Mereka siap menggandeng perusahaan kontraktor ternama dunia, ARUP, yang pernah mengerjakan stadion Allianz Arena milik Bayern Muenchen serta stadion Bird Nest di Beijing.
Kawasan Portello yang menjadi salah satu area di Kota Milano dipilih Rossoneri untuk tempat untuk stadion baru mereka.
Namun, mereka berselisih dengan pihak Fondazione Fiera, sang pemilik lahan, berkenaan dengan harga sewa tanah. Akhirnya, niat Milan untuk pindah jadi pupus.
"Tidak ada situasi di Eropa seperti yang kami miliki di sini, di Milan. Kami dan Inter mempunyai beberapa kesamaan, bahkan jumlah fan pun sama. Kami berada di kota yang sama, kami punya target yang sama, ambisi dan kepentingan juga sama," kata pria berkepala plontos itu.
Penulis: Josep Lopiwudhi
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 18 September 2015 |
Komentar