Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Guntur Triaji: Prajurit Berseragam Ayam Kinantan

By Jumat, 25 September 2015 | 16:00 WIB
Penampilan Jaya Hartono, Erwin Ramdani, Guntur Triaji, dan Asrul Reza di luar lapangan.
Abdi Panjaitan
Penampilan Jaya Hartono, Erwin Ramdani, Guntur Triaji, dan Asrul Reza di luar lapangan.

Keberhasilan PSMS menjadi juara di Piala Kemerdekaan tak lepas dari peran delapan pemain mereka yang berasal dari PSAD (Persatuan Sepak Bola Angkatan Darat). Salah satu dari delapan pemain tersebut adalah Guntur Triaji, jebolan Sekolah Atlet Ragunan.

Pemain kelahiran Lampung, 30 Juli 1993 ini tengah mudik ke kota kelahirannya kala dihubungi Harian BOLA, Kamis (24/9).

Guntur dan pemainpemain lain PSMS mendapat libur satu pekan setelah berhasil membawa Ayam Kinantan juara di Piala Kemerdekaan.

Berikut wawancara Martinus Bangun dari Harian BOLA dengan mantan pemain PSBL dan Persiraja ini terkait keberadaan dirinya dan tujuh rekan lain dari militer dalam mengantar PSMS juara Piala Kemerdekaan.

Apa rahasia keberhasilan PSMS menjadi juara Piala Kemerdekaan?

Mungkin karena faktor PSMS melakukan persiapan yang cukup. Semenjak PSMS ditangani Pangkostrad (Letjen TNI Edy Rahmayadi) dan kala itu kompetisi vakum, tim kami tetap rutin berlatih. PSMS tampil meyakinkan di fase grup.

Apakah modal itu turut menentukan ke tangga juara?

Ya, kami cukup percaya diri dan bersemangat kala akan bertolak ke Surabaya (arena semifinal dan final). Apalagi, dukungan suporter juga luar biasa.

Pada laga perdana grup, Stadion Teladan tak terlalu ramai. Namun, jumlah penonton terus bertambah. Terakhir waktu kami menjamu Persekap di perempat final, Stadion Teladan penuh sesak. Dari situ kami makin sadar bahwa masyarakat Medan sangat mendukung dan berharap kepada kami.

Anda mencetak dua gol yang cukup menentukan kala bersua Persepapam MU di semifinal.

Ya, saya sangat bersyukur karena gol itu mengantar PSMS ke final. Selain itu, saya memang berhasrat cetak gol. Pasalnya, hampir sebagian rekan-rekan sudah mencetak gol di babak fase grup. Jadi, saya merasa ini giliran saya yang harus mencetak gol di semifinal atau final.

Bagaimana ceritanya bisa bergabung dari PSAD ke PSMS?

Saat kompetisi vakum, saya mengikuti program Bintara Bola. Lalu saat saya menjalani program tersebut di Cimahi, Bandung, kebetulan PSMS mengadakan seleksi. Saya ikut seleksi dan terpilih. Saya akhirnya bergabung saat tim intens menggelar persiapan ke Piala Kemerdekaan.

Apakah bergabungnya Anda dan tujuh pemain PSAD lain turut berperan dalam mengantar PSMS ke gelar juara?

Seperti yang saya bilang di awal, PSMS bisa juara karena telah menggelar persiapan cukup lama. Sebagai prajurit, saya dan tujuh rekan hanya berupaya menjalankan instruksi dengan baik. Saya kira, semangat dan mental ala anak Medan dari rekanrekan setim lainnya juga cukup besar pengaruhnya.

Penulis: Martinus Bangun

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Harian BOLA 25 September 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X