Bagi Manchester United dan Liverpool FC, duel mereka di Old Trafford, Sabtu (12/9), bukan sebatas pertemuan rutin antara dua penguasa Barat Laut Inggris. Pemenang laga ini bakal mendapatkan motivasi berlipat dibanding laga lain.
Derbi Barat Laut Inggris ke-193 antara Manchester United kontra Liverpool bakal berfungsi sebagai batu loncatan terbaik bagi kedua tim guna bangkit dari keterpurukan.
Di periode awal Premier League musim ini, mereka dilanda nasib yang sama. United serta Liverpool kompak merangkai hasil tak terkalahkan dan tanpa kebobolan dalam tiga pekan perdana.
Cuma, segala catatan itu langsung tertimpa oleh rapor buruk akibat kekalahan di pekan keempat.
Kubu Manchester Merah ingin bangkit dari kekalahan 1-2 di markas Swansea, sedangkan Liverpool mau menghapus trauma lebih buruk setelah dipukul West Ham 0-3.
“Saya minta maaf atas kekalahan di Swansea, tapi jangan khawatir. Kami akan mengalahkan Liverpool,” ucap arsitek United, Louis van Gaal, menenangkan kegundahan suporter.
Optimisme yang sama juga diusung kubu tamu dari Merseyside.
“Partai di Old Trafford nanti ialah kesempatan bagus bagi kami untuk bangkit dari kekecewaan,” ujar Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, di Liverpool Echo.
Kemenangan atas rival bebuyutan tradisional bakal mendongkrak semangat tim ke tingkat lebih tinggi guna kembali ke jalur positif.
Namun, sebelum membenturkan dua keyakinan itu menjadi performa yahud di lapangan, Van Gaal serta Rodgers harus lebih dulu mencari solusi problem di tim mereka.
Peran Kreator
Tanpa menghitung faktor tekanan dari segelintir fan atau eks pemain yang mengkritik kepemimpinannya, Van Gaal belum lepas dari masalah inkonsistensi pemain.
Kesulitan yang tampak nyata ialah menggenjot produktivitas lini depan.
Jumlah tiga gol dari empat partai jelas tak sepadan buat klub besar dengan pengeluaran transfer mendekati 100 juta pound musim panas ini.
Sebagai penyerang utama, kapten Wayne Rooney tak seganas ketika ia mentas di Liga Champion atau untuk timnas Inggris.
Rooney belum mencetak gol dalam empat partai. Usahanya buat memecah telur juga terbilang minim. Raja gol sepanjang masa timnas Inggris itu hanya melepas rata-rata dua tembakan per gim.
Catatan tersebut masih kalah dari milik Memphis Depay (4 tembakan per partai). Kesalahan toh tak layak dilimpahkan seluruhnya kepada sang kapten.
Jumlah pasokan dari lini kedua juga amat berpengaruh.
United butuh konsistensi dari trio penyokong Rooney di lini kedua. Kombinasi Juan Mata, Ander Herrera, dan Memphis Depay menawarkan kreativitas.
Namun, ada kalanya mereka juga tampil di bawah ekspektasi dengan terlalu banyak memutar bola di sepertiga akhir lapangan tanpa menghasilkan peluang nyata.
Van Gaal bisa berharap tuah Juan Mata berlaku lagi kali ini.
Gelandang serang Spanyol itu akrab dengan gawang Liverpool. Ia mencetak tiga gol dari dua partai terbaru kontra The Reds.
Van Gaal juga diyakini bakal memberikan kesempatan debut kepada rekrutan anyar, Anthony Martial.
Pemuda Prancis itu bisa menjadi opsi menarik saat serangan tim macet.
Masalah kreativitas yang sama dialami Liverpool. Di lini depan, mereka punya predator sekelas Christian Benteke.
Namun, koleksi cuma dua gol dari empat partai belum layak mencerminkan Liverpool sebagai salah satu kandidat juara.
Kurangnya pasokan kepada Benteke ditengarai menjadi salah satu faktor ketumpulan tim.
Bahaya bagi Liverpool, mereka kehilangan Philippe Coutinho akibat suspensi buat laga ini.
Tugas kreator serangan The Reds pun bakal dilimpahkan kepada sesama pemain Brasil, Roberto Firmino.
Guna menggenjot ketajaman, Rodgers juga diyakini akan memberikan kans debut starter bagi Danny Ings sebagai pendamping Benteke.
Berita baik bagi tim tamu ialah peluang kembalinya Daniel Sturridge setelah diterpa cedera panjang.
Penulis: Beri Bagja
SIARAN LANGSUNG
Bein Sport 1
Sabtu, 12 September
Pukul 23.30 WI
| Editor | : | |
| Sumber | : | Harian BOLA 12 September 2015 |
Komentar