Tertinggal 0-2 di babak pertama memaksa BenDol mengubah strategi di babak kedua dengan menukar susunan pemain menyerangnya. T. A. Musafri yang di babak pertama bermain di kiri dipindah ke sayap kanan, sementara Titus Bonai kembali bermain lebih melebar ke sayap kiri. Strategi ini terbukti ampuh.
Gol Patrich Wanggai berawal dari sepak pojok yang dilakukan di sisi kanan penyerangan SFC. Patrich juga sempat memperoleh peluang emas melalui serangan dari sayap kanan, namun tembakannya berhasil digagalkan I Made Kadek Wardhana.
Efektif dan Efisien Dalam Mengeksekusi Peluang
Di pertandingan ini, total upaya tembakan yang dilakukan SFC lebih banyak ketimbang Arema. Hal ini lumrah mengingat Arema bermain lebih sabar, terutama setelah unggul 2 gol. Total, ada 12 tembakan yang dilepaskan Gonzales cs., di mana 2 diantaranya berhasil diblok pemain SFC. Angka tesebut menghasilkan akurasi tembakan Arema sebesar 80%.
Di sisi lain, SFC mencatat 18 upaya tembakan, termasuk 6 tembakan yang diblok pemain Arema. Dari angka total tersebut, 11 diantaranya (sekitar 61%) dilakukan di babak kedua. Persentase akurasi tembakan SFC berada di angka 75%, dengan hanya 1 dari 9 tembakan ke arah gawang mereka yang berbuah gol.
Editor | : | Labbola |
Sumber | : | Labbola |
Komentar