Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kunci Keberhasilan Arema Taklukkan Sriwijaya

By Tulus Muliawan - Minggu, 6 September 2015 | 10:48 WIB
Cristian Gonzales saat membawa bola pada laga Arema kontra Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (5/9/2015).
Suci Rahayu/BOLA/JUARA.net
Cristian Gonzales saat membawa bola pada laga Arema kontra Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (5/9/2015).

Bermain di hadapan Aremania yang memenuhi Stadion Kanjuruhan, Arema berhasil menang 3-1 atas Sriwijaya FC (SFC) dalam lanjutan Babak Penyisihan Piala Presiden 2015, Sabtu (5/9/2015). Hasil ini membawa Singo Edan memimpin Grup B dengan perolehan 4 poin dan berpeluang besar lolos ke babak perempatfinal.

Penulis: Pramuaji

Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini

Di laga terakhir grup, Arema hanya akan bertemu PSGC, sedangkan SFC harus melakoni partai “hidup-mati” menghadapi Persela.
Dari data statistik, secara umum, permainan Arema dan SFC sebetulnya relatif seimbang.

Penguasaan bola kedua tim hanya berselisih 1%, di mana Arema unggul 51% berbanding 49%. Akurasi operan kedua tim pun sama-sama berada di kisaran 80%. Lalu, apa resep jitu Arema menjinakkan Laskar Wong Kito? Berikut ulasannya.

Konsistensi Alur Serangan
Coach Arema, Joko Susilo kembali memainkan pola 4-3-3 dengan menempatkan duo Arif (Samsul dan Suyono) di sisi sayap untuk menopang Cristian Gonzales di tengah. Tiga pemain di pos gelandang diisi oleh Ahmad Bustomi dengan peran box-to-box, Juan Revi sebagai holding midfielder, dan Lancine Kone yang menjadi gelandang serang.

Dengan formasi demikian, tidak heran jika Arema cenderung melancarkan serangan dari sisi sayap.

Dukungan aktif dari Hasim Kipuw dan Johan Alfarizie yang bermain sebagai bek sayap membuat agresifitas Arema dari sayap semakin menjadi. Dari data yang dihimpun, praktis tidak ada serangan Arema yang dibangun dari tengah lapangan. Dua dari tiga gol Arema berawal dari situasi set-piece di sisi kanan penyerangan mereka. Satu gol lagi (gol kedua Kone) bermula dari serangan yang dilancarkan dari sisi kiri.

Tertinggal 0-2 di babak pertama memaksa BenDol mengubah strategi di babak kedua dengan menukar susunan pemain menyerangnya. T. A. Musafri yang di babak pertama bermain di kiri dipindah ke sayap kanan, sementara Titus Bonai kembali bermain lebih melebar ke sayap kiri. Strategi ini terbukti ampuh.

Gol Patrich Wanggai berawal dari sepak pojok yang dilakukan di sisi kanan penyerangan SFC. Patrich juga sempat memperoleh peluang emas melalui serangan dari sayap kanan, namun tembakannya berhasil digagalkan I Made Kadek Wardhana.

Efektif dan Efisien Dalam Mengeksekusi Peluang

Di pertandingan ini, total upaya tembakan yang dilakukan SFC lebih banyak ketimbang Arema. Hal ini lumrah mengingat Arema bermain lebih sabar, terutama setelah unggul 2 gol. Total, ada 12 tembakan yang dilepaskan Gonzales cs., di mana 2 diantaranya berhasil diblok pemain SFC. Angka tesebut menghasilkan akurasi tembakan Arema sebesar 80%.

Di sisi lain, SFC mencatat 18 upaya tembakan, termasuk 6 tembakan yang diblok pemain Arema. Dari angka total tersebut, 11 diantaranya (sekitar 61%) dilakukan di babak kedua. Persentase akurasi tembakan SFC berada di angka 75%, dengan hanya 1 dari 9 tembakan ke arah gawang mereka yang berbuah gol.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Labbola
Sumber : Labbola


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X