Sementara itu, Teguh optimistis menjalani seleksi masuk TNI AD lewat jalur prestasi.
"Sayang kalau melewatkan tawaran itu. Bahkan, saya akan memilih pendidikan di TNI jika jadwalnya bersamaan dengan Piala Presiden," kata kiper asal Malang tersebut.
Cukup mengejutkan memang jika jebolan Akademi Arema ini memilih dunia militer ketimbang sepak bola. Secara tersirat, ia mengungkapkan kekisruhan sepak bola yang sedang terjadi menjadi salah satu faktornya.
Saat ini Teguh memang belum mengetahui kapan pendidikan TNI akan dilakukan di Jakarta. Namun, dia sudah siap 100 persen meskipun panggilannya mendadak.
Pasalnya, saat ini kiper Barito Putera di LSI 2015 itu belum fokus bergabung dengan klub. Karena itu, dia bisa sewaktu-waktu mengikuti pendidikan tersebut.
"TNI bisa untuk masa depan. Jadi pesepak bola itu tidak lama," tutur kiper berusia 22 tahun tersebut.
Ditanya tentang persiapannya mengikuti pendidikan militer, Teguh mengaku tidak grogi sebab dia sempat satu tahun tinggal di markas TNI AD di Linud 502 Jabung Kabupaten Malang pada 2012.
Kala itu, ia berseragam Persekam Metro FC yang menggunakan mes di barak TNI AD.
"Dulu pernah tinggal di lingkungan TNI. Jadi, kehidupannya sedikit banyak tahu," kata pilar timnas di Asian Games 2014 dan SEA Games 2015 itu.
Hubungan pesepak bola dan tentara memang bukan barang baru. Banyak pendahulu Teguh dkk. yang hidup dengan status sebagai tentara dan atlet sepak bola. Salah satunya adalah Rahmad Darmawan.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Restu Yuda
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 20 Agustus 2015 |
Komentar