Carragher menilai riskan bagi pria berumur 32 tahun seperti Toure untuk memerankan secara gemilang aksi menyerang dan bertahan secara bersamaan.
“Kontra West Brom, kekuatan dan kecepatan yang diperlihatkan Toure saat menyerang tidak terlihat ketika ia harus kembali ke pertahanan. Hal ini akan menjadi problem saat City bertemu tim besar,” ujar Carragher.
Sang mantan bek beropini Toure sebaiknya menyerahkan lini serang kepada trisula Raheem Sterling, David Silva, dan Jesus Navas, serta para striker City seperti Sergio Aguero dan Wilfried Bony.
Melanjutkan pernyataan Carragher, Pellegrini sesungguhnya tidak bisa membandingkan Toure saat ini dengan 2013/14 karena dua musim yang lalu, Toure bermain sebagai gelandang tengah dalam pola 4-4-2.
Skema dua tahun silam tidak mewajibkan Toure untuk fokus di pertahanan. Sementara sebagai gelandang bertahan, Toure kudu menjadi palang pintu serangan lawan sebelum masuk ke barisan pemain belakang.
Ada masa di mana Toure tidak begitu mementingkan total gol untuk City, yakni pada 2011/12. Membandingkan statistik di mana Toure meraih titel EPL di City, terlihat bahwa sisi defensif Toure di 2011/12 lebih banyak dari 2013/14.
Sebaliknya, Toure lebih agresif dalam menyerang di 2013/14 ketimbang 2011/12. Toh, hasilnya sama. Toure mampu mempersembahkan gelar liga bagi The Citizens.
Lantas, haruskah Toure lebih fokus membantu lini pertahanan ketimbang lini serang?
STATISTIK YAYA TOURE DI EPL
ASPEK MENYERANG
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA edisi Kamis (13 Agustus) |
Komentar