Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

7 Legenda Ini Mestinya Bertahan Sampai Pensiun

By Suryo Wahono - Sabtu, 1 Agustus 2015 | 08:14 WIB
Roy Keane, hengkang dari Manchester United setelah konflik dengan Alex Ferguson.
Getty Images
Roy Keane, hengkang dari Manchester United setelah konflik dengan Alex Ferguson.

5. Andrea Pirlo

Inter mengenali potensi Pirlo dan menjualnya pada 2001 ke rival sekota, AC Milan. Bakatnya mulai tumbuh di sana. Bersama Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, dan Kaka, Pirlo menjadi bagian dari salah satu lini tengah terbaik di dunia. Milan saat itu mendominasi Eropa dan salah satu tim paling ditakuti.

Sayangnya, 10 tahun kemudian, Milan melakukan kesalahan yang sama dengan tetangga mereka. Pirlo dibiarkan pergi dengan status bebas transfer. Juventus tahu bahwa ia masih punya sisa bara selama beberapa tahun lagi dan dengan cekatan memberinya kontrak. Di sana Pirlo ambil bagian dalam tim peraih empat gelar Serie A secara berturut-turut itu.

6. Alessandro Del Piero

Del Piero adalam seorang master tendangan bebas. Dia dianggap sebagai salah satu pemain Italia terbaik sepanjang masa. Tak hanya hebat di lapangan, Del Piero punya kualitas yang jarang dimiliki pemain lain, yaitu kesetiaan terhadap klub.

Setelah Juventus terdegradasi ke Serie B akibat kasus Calciopoli, Del Piero memilih untuk bertahan dan mengangkat kembali Juve ke level kompetisi teratas, tidak lantas hengkang karena ingin tim yang aman.

Tapi siapa sangka, kesetiaan itu tak disambut baik oleh presiden klub, Andrea Agnelli. Padahal, kala Juventus terpuruk, Del Piero adalah sosok pehlawan yang mengangkat kembali harkat klub yang dicintainya, tetapi ketika performa sang legenda kian surut lantara usia, Agnelli memutuskan tidak menawari kontrak baru.

7. Ajat Sudrajat

Dia adalah keluaran dari tim Persib Junior. Panggilan bermain itu konon membuatnya sampai tak bisa tidur saking gembiranya. Setahun kemudian Kang Ajat masuk tim senior Persib.

Nama Ajat Sudrajat tak lama kemudian membesar bersamaan dengan reputasi Tim Pangeran Biru. Namanya kemudian identik dengan Persib. Popularitasnya sampai membuat Ajat menyeberang ke dunia tarik suara walau sebentar, berduet dengan Hety Koes Endang, bermain film "Sakura dalam Pelukan" bersama legenda bulutangkis Liem Swie King.

Akan tetapi, merasa tidak puas dengan manajemen Persib, usai menjuarai Liga Perserikatan 1990, secara mengejutkan dia pindah ke rival sekota, Mastran Bandung Raya (MBR). Meski di klub baru pernah juga menjadi juara Liga Indonesia II pada 1995, nama Ajat tidak bisa merekat dengan MBR, dia tetap Ajat Sudrajat dari Persib.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Suryo Wahono
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X