Memphis Depay melakoni debut Premier League-nya bersama Manchester United dalam kemenangan 1-0 atas Tottenham pada Sabtu (8/8/2015). Bermain hampir 70 menit, ia tak bisa mencetak gol atau pun mencatatkan assist. Mungkin karena itu, raut mukanya kecewa ketika ia digantikan Ander Herrera.
Namun, bagaimanakah jalannya debut top scorer Liga Belanda musim lalu tersebut dibandingkan pertandingan perdana Angel Di Maria, yang nomor punggung tujuhnya ia warisi? Berikut adalah analisa perbandingan laga debut keduanya yang kami hadirkan berkat kerjasama dengan Labbola.
Perbandingan data statistik debut Memphis Depay (vs Tottenham Hotspurs, 8/8/2015) dan Angel Di Maria (vs Burnley, 30/8/2014).
Memphis Depay |
Aksi |
Angel Di Maria |
Attacking Midfield Centre |
Posisi Bermain |
Central Midfield Left |
67’ |
Menit Bermain |
69’ |
29 |
Total Umpan |
33 |
86% |
Akurasi Umpan |
72% |
0 |
Umpan Terobosan |
2 |
1 |
Umpan Silang |
3 |
0 |
Membuat Peluang |
1 |
3 |
Total Shots |
1 |
0 |
Percobaan Melewati Lawan |
8 |
0 |
Aksi Bertahan |
3 |
Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam melakoni debut bersama Manchester United, Angel Di Maria unggul hampir dalam semua parameter.
Di Maria yang bermain di posisi gelandang kiri bersama Darren Fletcher saat itu, secara tim (baik bertahan maupun menyerang) lebih berkontribusi dibandingkan Memphis Depay.
Yang patut dicermati disini adalah faktor perbedaan posisi bermain antara Depay dan Di Maria. Depay diplot lebih ke depan dan cenderung bergerak di area sentral, bukan di posisi sayap sebagaimana selama ini dia bermain.
Hal ini menyebabkan Depay cenderung tidak dapat melakukan umpan silang, leluasa mendapat kesempatan melewati lawan, serta melakukan aksi bertahan seperti intersep sebagaimana Di Maria.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah kualitas lawan yang dihadapi. Di atas kertas, Tottenham merupakan tim yang lebih baik dibandingkan Burnley.
Aksi penyerangan minim dari Depay dibandingkan Di Maria kemungkinan disebabkan oleh perbedaan kualitas pertahanan tim lawan.
Walaupun demikian, data total tendangan ke arah gawang menunjukkan Depay lebih memiliki tendensi sebagai finisher dibandingkan Di Maria yang lebih mengarah sebagai provider.
Satu hal lain yang tak kalah menarik adalah Depay mampu melancarkan lebih banyak umpan sukses (86%) ketimbang Di Maria (72%) walau pun ia lebih banyak mengarungi pertandingan di sepertiga serangan akhir Man United.
Editor | : | Labbola |
Sumber | : | Octavery Krisnandana (Labbola) |
Komentar