Satu kepastian akan terlahir dalam final Euro U-21 di Prague, Selasa (30/6). Pemenang duel antara Swedia kontra Portugal akan menjadi juara baru di turnamen Piala Eropa Junior ini.
Swedia dan Portugal sama-sama punya agenda memburu trofi perdana di ajang Euro U-21. Pencapaian terbaik mereka dalam kejuaraan ini ialah menapaki partai puncak.
Sebelum di Republik Ceska 2015, Swedia melakukannya lebih dulu pada 1992. Dua tahun kemudian, Portugal mencapai final di Prancis 1994.
Garis merah yang menghubungkan Swedia dan Portugal ialah kegagalan di final dulu muncul karena kekalahan dari Italia. Dalam sejarah Euro U-21, Italia memang menjadi penguasa gelar terbanyak dengan lima trofi.
Semesta seperti mendukung Swedia atau Portugal meraih gelar perdana tahun ini karena para raksasa tradisional menunjukkan performa payah. Italia dan Inggris gagal lolos dari fase grup, sedangkan Jerman hancur di semifinal.
“Sungguh momen bersejarah dalam sepak bola Portugal. Kami telah mencapai final 21 tahun silam, tapi kejuaraan kala itu masih memakai format berbeda. Kami menaruh kepercayaan diri tinggi kepada anak-anak ini,” ujar pelatih Portugal, Rui Jorge.
Solid vs Lincah
Modal Swedia dan Portugal melaju ke final terbilang seimbang. Keduanya menang meyakinkan di semifinal.
Swedia memukul Denmark 4-1, sedangkan Bernardo Silva cs lebih gagah karena melumat Jerman 5-0. Keseimbangan semakin kentara melihat catatan pertemuan kedua tim di fase grup.
Ketika itu, duel mereka berakhir sama kuat 1-1. Oleh berbagai pihak, Swedia dan Portugal diduga “main sabun” di laga itu karena skor imbang cukup meloloskan mereka ke semifinal.
Namun, dari sisi teknis, hasil itu menggambarkan level kekuatan kedua tim. Portugal disesaki pemain kreatif, lincah, tajam, dan doyan lama-lama menguasai bola.
Sebaliknya, John Guidetti cs. punya kemampuan yang bisa menetralkan keunggulan Portugal, yakni berupa kesolidan bertahan, kekompakan, dan efektivitas.
Hal itu tergambar nyata di fase grup. Swedia kalah dominan dalam penguasaan bola dan penciptaan peluang total, tapi punya jumlah gol dan tembakan akurat yang sama (5).
“Serangan mereka fantastis, tapi tim kami solid. Kami terutama tak boleh membiarkan Bernardo Silva leluasa bergerak,” ujar gelandang Swedia, Oscar Lewicki.
Editor | : | Beri Bagja (BOLA) |
Sumber | : | Harian BOLA (Beri Bagja) |
Komentar