Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Swedia vs Portugal: Menanti Juara Baru dari Prague

By Firzie A. Idris - Selasa, 30 Juni 2015 | 18:33 WIB
John Guidetti saat merayakan gol di laga semifinal kontra Denmark.
Matej Divizna / Stringer
John Guidetti saat merayakan gol di laga semifinal kontra Denmark.

Satu kepastian akan terlahir dalam final Euro U-21 di Prague, Selasa (30/6). Pemenang duel antara Swedia kontra Portugal akan menjadi juara baru di turnamen Piala Eropa Junior ini.

Swedia dan Portugal sama-sama punya agenda memburu trofi perdana di ajang Euro U-21. Pencapaian terbaik mereka dalam kejuaraan ini ialah menapaki partai puncak.

Sebelum di Republik Ceska 2015, Swedia melakukannya lebih dulu pada 1992. Dua tahun kemudian, Portugal mencapai final di Prancis 1994.

Garis merah yang menghubungkan Swedia dan Portugal ialah kegagalan di final dulu muncul karena kekalahan dari Italia. Dalam sejarah Euro U-21, Italia memang menjadi penguasa gelar terbanyak dengan lima trofi.

Semesta seperti mendukung Swedia atau Portugal meraih gelar perdana tahun ini karena para raksasa tradisional menunjukkan performa payah. Italia dan Inggris gagal lolos dari fase grup, sedangkan Jerman hancur di semifinal.

“Sungguh momen bersejarah dalam sepak bola Portugal. Kami telah mencapai final 21 tahun silam, tapi kejuaraan kala itu masih memakai format berbeda. Kami menaruh kepercayaan diri tinggi kepada anak-anak ini,” ujar pelatih Portugal, Rui Jorge.

Solid vs Lincah

Modal Swedia dan Portugal melaju ke final terbilang seimbang. Keduanya menang meyakinkan di semifinal.

Swedia memukul Denmark 4-1, sedangkan Bernardo Silva cs lebih gagah karena melumat Jerman 5-0. Keseimbangan semakin kentara melihat catatan pertemuan kedua tim di fase grup.

Ketika itu, duel mereka berakhir sama kuat 1-1. Oleh berbagai pihak, Swedia dan Portugal diduga “main sabun” di laga itu karena skor imbang cukup meloloskan mereka ke semifinal.

Namun, dari sisi teknis, hasil itu menggambarkan level kekuatan kedua tim. Portugal disesaki pemain kreatif, lincah, tajam, dan doyan lama-lama menguasai bola.

Sebaliknya, John Guidetti cs. punya kemampuan yang bisa menetralkan keunggulan Portugal, yakni berupa kesolidan bertahan, kekompakan, dan efektivitas.

Hal itu tergambar nyata di fase grup. Swedia kalah dominan dalam penguasaan bola dan penciptaan peluang total, tapi punya jumlah gol dan tembakan akurat yang sama (5).

“Serangan mereka fantastis, tapi tim kami solid. Kami terutama tak boleh membiarkan Bernardo Silva leluasa bergerak,” ujar gelandang Swedia, Oscar Lewicki.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja (BOLA)
Sumber : Harian BOLA (Beri Bagja)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X