POCARI SWEAT Futsal Championship adalah turnamen futsal bertaraf nasional untuk pelajar tingkat SMA/sederajat yang memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pemuda dan Olah Raga. POCARI SWEAT Futsal Championship 2014 merupakan penyelenggaraan kelima sejak pertama kali digelar pada 2010.
Penyelenggaraan event POCARI SWEAT Futsal Championship bertujuan memberi motivasi dan inspirasi, serta sebagai wujud komitmen POCARI SWEAT untuk memberi edukasi akan pentingnya bergerak dan menjaga keseimbangan cairan tubuh agar dapat menjaga performa.
Pada bulan Agustus lalu POCARI SWEAT Futsal Championship memasuki babak regional. Babak regional digelar setelah babak kualifikasi yang dihelat dari bulan Januari-Juni 2014 dan menyaring 514 tim menjadi 254 tim. Pada babak regional ada 432 pertandingan dari bulan Agustus-Oktober 2014.
Sebanyak 16 tim di setiap regional akan bertanding, dan pemenangnya akan melaju ke babak grand champion untuk menjadi perwakilan regionalnya serta merebutkan gelar grand champion POCARI SWEAT Futsal Championship 2014.
Ketatnya laga membuat setiap tim mempersiapkan diri sebaik mungkin, khususnya dari segi fisik. Seperti kita ketahui, futsal adalah olah raga anaerobik. Meski ukuran lapangan futsal lebih kecil ketimbang sepak bola, tidak menjamin bermain sepak bola lebih menguras tenaga daripada futsal.
Futsal membutuhkan kecepatan dengan intensitas tinggi karena waktu permainan sangat sempit ketimbang sepak bola. Sehingga tempo permainan berlangsung lebih cepat, dan jumlah pemain yang lebih sedikit dibandingkan sepak bola membuat para pemain futsal lebih mobile.
Oleh karena itu, komponen penting yang harus ada dalam diri pemain futsal ialah speed, daya tahan fisik, dan power. Untuk memaksimalkan ketiga elemen tersebut ketika di dalam lapangan, pemain harus mempersiapkan kondisi fisik sebelum berlaga, salah satunya dengan melakukan pemanansan.
“Tujuan dari pemanasan adalah untuk meningkatkan suhu tubuh dan mempersiapkan otot agar tidak cedera serta siap untuk bermain dengan tempo yang tinggi,” ujar Ade Nurhadi, pelatih fisik timnas futsal.
Bentuk pemanasan tergantung pelatih masing-masing. Ada yang mengawali dengan pemanasan koordinasi (tanpa bola), peregangan, lalu pemanasan dengan bola. Baru bermain. Setelah selesai juga jangan lupa pendinginan.
Lama pemanasan biasanya 30 menit sebelum bertanding, tetapi ada juga yang 45 menit sebelum laga dimulai. Jadi, pemanasan juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing atlet.
Namun, lama pemanasan yang dilakukan bukanlah menjadi inti, yang paling penting adalah pemanasan dilakukan untuk meningkatkan suhu tubuh dan persiapan otot. Alasannya karena jika tidak pemanasan dengan baik maka akan rentan cedera.
Selain itu, asupan cairan dalam tubuh juga harus diperhatikan. Menjaga keseimbangan cairan tubuh juga salah satu menjaga performa di lapangan. Kita perlu menjaga ketersediaan cairan tubuh karena 60% berat badan adalah cairan, terdiri atas air dan ION.
Ada beberapa fungsi ION dalam tubuh. Ion Natrium (Na+) berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengatur fungsi neuromuscular (penghantar impuls saraf ke otot). Ion Magnesium (Mg2+) berfungsi dalam kontraksi otot dan aktivitas sel, serta metabolisme karbohidrat. Ion Klorida (Cl-) berfungsi pada tekanan darah dan aktivitas oksigen dalam sel.
Jika tubuh kekurangan cairan maka akan menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi 1-2% dari berat badan dapat menurunkan fokus yang penting dijaga dalam permainan futsal. Sementara dehidrasi 3-4% dari berat badan dapat menurunkan performa fisik.
Menjaga cairan tubuh yang terdiri dari air dan ION ini dengan meminum POCARI SWEAT juga bisa menjaga perfoma ketika bertanding. Karena POCARI SWEAT komposisinya mirip dengan cairan tubuh, yaitu air dan ION, sehingga mudah dan cepat diserap oleh tubuh, bahkan lebih cepat daripada air biasa.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar