“Dia putra Dejan Stankovic, dia pemain bagus. Anda lihat sendiri tadi gol pertamanya, bola melengkung indah,” ujar asisten pelatih tim Accademia Gabriele Passalacqua.
Passalacqua mengaku, para pemain Accademia U-15 ini sudah bermain bersama-sama sejak usia 10 tahun. Mereka menjalani tahapan pembinaan dari jenjang U-12, U-14, dan kini U-15. Para pemain muda itu akan terus dipromosikan ke level junior hingga bisa promosi ke tim utama Inter Milan.
Tim Accademia Internazionale Calcio akan bertemu dengan wakil Argentina CEF 18 Tucuman 1 di babak perdelapan final. Sedangkan langkah tim LKG-SKF terhenti di babak 1/32 final. Kekalahan 0-3 ini menjadi pukulan berat bagi Bagaskara dan kawan-kawan. Mereka memiliki mimpi besar untuk memperbaiki kegagalan tahun lalu di kategori U-14 yang terhenti di babak 1/64 final.
Sebagian besar pemain tak kuasa menahan tangis. Mereka meratapi kekalahan yang menghentikan mimpi besar menjadi juara.
“Kalian tidak perlu bersedih karena kalian sudah tampil luar biasa selama di sini. Ini pelajaran berharga untuk menjadi lebih baik,” ujar Indriyanto seusai laga.
Bek tengah Rama Pamungkas mengakui, lawan bermain lebih terorganisir. Ini merupakan pelajaran penting untuk terus memperbaiki diri.
“Saya tetap bangga pada teman-teman yang telah berjuang maksimal dan memberikan segalanya,” ujar Rama.
Rama dan 17 rekannya berangkat ke Piala Gothia 2015 setelah menyelesaikan LKG U-14 musim 2014. Mereka kemudian menjalani persiapan selama empat bulan. Di Piala Gothia, mereka meraih lima kemenangan, termasuk hasil 4-3 (3-3) melalui adu penalti melawan wakil Australia Subiaco Junior Football Club di babak 1/64 final pada Rabu.
Dalam lima laga itu, Tim LKG-SKF menceploskan 29 gol di luar adu penalti. Sedangkan lini belakang kemasukan delapan gol, empat melalui tendangan bebas dan sisanya serangan balik.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar