"Dia tidak berpikir terlalu banyak begitu berada di lapangan. Dia tidak mempermasalahkan jika dia merasa sakit. Dia akan berusaha keras dan menyulitkan lawan-lawannya," kata pria yang melatih Nehwal pada 2014-2017 itu.
Menurut Kumar, kondisi Marin dan Tai Tzu Ying (Taiwan) yang sedang memulihkan diri dari cedera membuat Nehwal dan tunggal putri India lainnya, Pusarla Venkata Sindhu punya peluang untuk memenangi titel All England 2019.
"Kemenangan pada Indonesia Masters memberi Saina bekal kepercayaan diri yang dapat membantunya tampil pada All England," ucap Kumar.
Baca Juga : BWF Umumkan Para Bulu Tangkis Digelar pada Paralimpiade Paris 2024
"Carolina juga mungkin perlu waktu 5 hingga 6 bulan untuk pulih jika cedera serius. Carolina dan Tai Tzu Ying adalah favorit juara. Jadi, sekarang Saina dan Sindhu akan memiliki peluang besar untuk memenangkan gelar."
Nehwal yang akan berusia 29 tahun pada Maret, saat ini adalah pemain tertua di jajaran sepuluh besar dunia tunggal putri dan Kumar mengatakan bahwa menjaga Nehwal tetap berada di puncak permainannya.
"Saat Saina mengalami cedera di Olimpiade, saya ada di sana bersamanya. Saat itu, dia sedang mempersiapkan diri dan tiba-tiba cedera itu muncul. Tetapi, cara dia kembali dari cedera harus dihargai," aku Kumar.
"Sekarang ini soal program latihan yang cerdas. Dia memiliki beberapa kesempatan beberapa tahun di puncak dan dengan Olimpiade yang akan datang, dia ingin melakukannya dengan baik. Saya tidak ingin berpikir sejauh itu sekarang, tetapi dia dapat segera berpikir untuk berhasil di All England."
Dalam karier bulu tangkisnya, Nehwal tercatat belum pernah merengkuh gelar All England.
Pada All England 2015, Nehwal menjadi runner-up setelah dikalahkan Carolina Marin (Spanyol), 21-16, 14-21, 7-21.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Insidesport.co |
Komentar