Ricky sebelumnya mengaku kaget setelah terkena degradasi dari pelatnas. Dia sempat setahun bermain di nomor ganda campuran bersama Debby Susanto.
"Saat main di ganda campuran selama setahun saya perlu adaptasi. Makanya saya yakin masih di PBSI karena saya baru setahun di nomor ganda campuran. Saya kaget terkena degradasi karena hati saya masih ada di Pelatnas. Kecewa, tetapi itu sudah takdir Allah. Yang penting setelah keluar pelatnas, saya bekerja keras. Yakin dengan kemampuan sendiri. Yakin ada Allah dalam hidup kita," tutur Ricky.
"Kalau sudah di luar dan bisa membuktikan diri lagi bisa kembali lagi ke PBSI.
Tetapi, saya masuk ke PBSI tidak mau jadi atlet lagi. Pemimpin PBSI karena saya tahu merasakan bagaimana jadi atlet. Saya punya keyakinan karena ucapan adalah doa," ucap Ricky.
Selama delapan tahun di pelatnas, Ricky pernah menorehkan sederet gelar dengan menjuarai Singapore Open 2015 setelah mengalahkan Fu Haifeng/Zhang Nan (China), 21-15, 11-21, 21-14.
Baca Juga : Djarum Superliga Badminton 2019 - Fajar Alfian Berpeluang Dipasangkan dengan Lee Yong-dae
Ricky/Angga juga mempersembahkan medali emas dari nomor perorangan pada SEA Games Singapura 2015 seusai mengalahkan Marcus/Kevin.
Pada Piala Thomas 2016, Angga/Ricky selalu menyumbang poin. Namun, perjalanan tim Thomas Indonesia terhenti sebagai runner-up seusai kalah 2-3 dari Denmark.
"Saya pernah berada di level atas pada Singapore Open. Pada Piala Thomas, saya tidak pernah kalah. Setelah itu, prestasi saya menurun. Saya pernah di atas, tetapi lupa pada diri sendiri," aku Ricky.
"Itu namanya lika liku kehidupan. Yang penting, kita harus belajar dari kesalahan," ujar Ricky.
Kini, Ricky bertekad unjuk kemampuan sebagai pemain profesional maupun saat bermain pada Superliga.
"Bermain pada nomor ganda itu harus memiliki kesamaan visi karena kami bermain dengan dua orang. Saya pernah merasakah sedikit lagi lolos Olimpiade Rio 2016, tetapi gagal. Saya ingin menunjukkan diri," kata Ricky.
"Semoga setelah ini kami jadi makin dewasa. Jadi, kami saling introspeksi. Di superliga, saya ingin menunjukkan kemampuan. Niat dari diri saya pribadi. Setiap pertandingan menampilkan yang terbaik."
Tim Berkat Abadi akan mengawali perjalanan pada superliga dengan menjumpai Musica Trinity, Senin (18/2/2019) mulai pukul 18.00 WIB.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport. com |
Komentar