Apabila alat tersebut bekerja, maka hujan deras yang dikenal sebagai "guerilla rainstorms" akan mampu diprediksi terjadi dalam waktu 1,5 jam sebelumnya.
Radar tersebut telah diinstal di salah satu Universitas ternama di Jepang, Saitama University, yang tidak jauh dari pusat kota Tokyo.
Baca Juga : Barcelona Spain Masters 2019 - Tontowi Ingin Ajak Winny ke Semifinal
Direktur Laboratorium Remote Sensing Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (NICT) Jepang, Katsuhiro Nakagawa, mengungkap bahwa adanya sistem baru ini akan memberikan nilai berharga bagi panitia Tokyo 2020.
"Kami percaya teknologi kami akan mampu memberikan data yang berguna sehingga dapat membantu panitia yang menggelar event outdoor," ucap Nakagawa.
Penelitian dan pengembangan terkait alat tersebut tidak hanya akan digunakan sebagai pendukung Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
Teknologi tersebut diharapkan dapat membantu perhelatan acara-acara lain di luar ruangan, seperti festival kembang api.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Channel News Asia |
Komentar