Kendaraan mereka pun diangkut dengan trailer menuju garis finis di Bukit Tinggi.
Dari Silalahi, pada hari kelima seluruh peserta bergerak ke Parmonangan untuk offroad.
Namun, tercatat hanya 22 kendaraan 4x4 yang masuk trek.
Sisanya masih tercecer di trek Siosar dan sebagian lagi rusak. Trek ke Parmonangan ini memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tinggi karena melalui banyak jurang.
Adrenalin sebagian peserta tentu terpacu saat melalui trek jurang tersebut.
"Untung tidak hujan. Kalau saja hujan bisa lain lagi ceritanya," ujar salah satu peserta.
Sebagian peserta yang keluar dari trek Parmonangan kembali mengalami kerusakan berat.
Bahkan, sebagian ada yang harus membeli onderdil dari Medan yang berjarak 11 jam perjalanan darat.
Pada hari ke-11, dengan diiringi hujan deras, sekitar 40 kendaraan peserta kembali memasuki jalur offroad Sapotinjak melalui Aek Mais dengan jurang yang dalam sepanjang trek.
Dari perkiraan sore hari seluruh peserta bisa sampai di base camp di Kotanopan, ternyata hanya 20 kendaraan yang berhasil finis.
Di sana, peserta disambut Bupati Madina Drs H Dahlan Harun Nasution.
Semua peserta disambut dengan hangat dan meriah.
Mereka dihibur dengan tarian Tortor dan pukulan beduk tradisional Gordang Sambilan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IOX 2019 Andalas, Hanya Sekitar 20 Peserta Offroad yang Bertahan", https://bola.kompas.com/read/2019/02/22/12000068/iox-2019-andalas-hanya-sekitar-20-peserta-offroad-yang-bertahan.
Penulis : Nugyasa Laksamana
Editor : Eris Eka Jaya
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar