Penulis: Tjahjo Sasongko
JUARA.NET - Petinju Inggris, Tyson Fury tiba-tiba menarik niatnya untuk menghadapi Deontay Wilder. Fury mengatakan ia menginginkan satu laga sebelum bertarung dengan Wilder.
Kepada WBC, Fury, Selasa (26/02/2019) menyampaikan keinginanya untuk melakukan satu pertarungan dulu sebelum bertemu lagi dengan Wilder.
Pertarungan kedua petinju yang berlangsung Desember lalu berakhir draw secara kontroversial.
Dalam pertarungan yang berlangsung di Staples Center, Los Angeles ini Fury sempat dua kali terjatuh namun sebenarnya dianggap lebih layak untuk menang angka.
Dengan penolakan Fury ini berarti rencana pertarungan ulang yang akan berlangsung 18 Mei mendatang menjadi terkatung-katung.
Presiden WBC, Mauricio Suleiman menyangkan keputusan Fury ini.
Baca Juga : Lewis Hamilton Sebut Jika Ferrari Bukan Satu-satunya Rival Mercedes
"Rasanya seperti ada yang mengempiskan balon yang sudah mengembang.
Semua orang menginginkan pertarungan ulang ini dan kami telah menghabiskan beberapa bulan untuk mewujudkannya."
"Saya akan membicarakannya bersama dewan pengawas WBC. Saat ini Wilder lah yang menginginkan pertarungan ulang berdasar mandat WBC. Jadi kami harus segera mengambil keputusan."
Bila batal, Wilder tampaknya akan menghadapi pertarungan wajib menghadapi penantang utama, Dominic Breazeale. Membalas tweet Fury, Wilder mengecam Fury.
"Anda bilang ingin pertarungan pemanasan lebih dulu. Saya tidak menyalahkan anda. Saya mungkin akan melakukan hal serupa bila saya melihat otak saya berhamburan di kanvas."
Fury membalas makian Wilder dengan menyebut,"Jika bertemu lagi, kali ini saya yang akan membantaimu."
Promotor juara dunia tinju asal Inggris lainnya, Anthony Joshua, Eddie Hearn, mengatakan keputusan Fury tidak berpengaruh kepada rencana pertarunbgan petinjunya dengan Jarrell Miller, 1 Juni mendatang.
Namun menurutnya, keputusan ini akan mempermudah terwujudnya pertarungan unifikasi gelar juara dunia tinju kelas berat antara Anthony Joshua dan Deontay Wilder.
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar