Selain dirinya, ada juga 6 orang profesor dan doktor bidang olahraga dari Beijing Sport University yang mengisi bidang psikologi.
Baca Juga : Alesi Tak Kaget Atas Perlakuan yang Diberikan Ferrari kepada Leclerc
"Mereka mau ngorek dari sisi keilmuan kenapa speed climbing kita keren, dan juga didatangkan profesor untuk mengisi beberapa sesi.
Tapi pemateri utamanya saya selama 10 hari," ujar pria yang akrab disapa Coach Hendra ini.
Meski mengajari pelatih negara lawan, Hendra tak mengurangi penyaluran ilmu yang ia miliki.
Apa yang ia sampaikan sama dengan yang ia terapkan dan dijalankan di Timnas Panjat Tebing Indonesia.
Tak ada kekhawatiran prestasi atlet speed Indonesia di kancah internasional tergeser. "Kekhawatiran itu hanya bagi pecundang, bagi orang-orang yang tidak optimis," tegas Hendra.
Menurutnya, justru dengan mengajari pelatih China, dia bisa belajar ilmu-ilmu yang lain. Bagi Hendra, berbagi ilmu tidak pernah ada ruginya.
"Dibanding budaya di Indonesia, mereka benar-benar mau belajar.
Setiap hari kita diskusi meskipun terkendala bahasa karena mereka banyak yang tidak bisa Bahasa Inggris," katanya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar