Jonatan sendiri tersingkir dari All England 2019 pada kedua. Ia dikalahkan pemain India, Kidambi Srikanth, dengan skor 21-17, 11-21, 21-12.
Adapun Anthony justru tersingkir lebih dini, yakni pada babak pertama, kalah dari pemain Hongkong, Ng Ka Long Angus, dengan skor 21-18, 13-21, 21-11.
Perlu terobosan baru
Taufik menyebut mentalitas dan pola permainan Anthony dan Jonatan belum terlalu kuat.
Oleh karena itu, ia menilai sektor tunggal putra perlu membuat terobosan baru.
Terobosan baru yang dimaksud Taufik yakni menyangkut metode pelatihan yang diterapkan oleh sang pelatih.
Berdasarkan pengamatan Taufik, permainan sektor tunggal putra terlihat monoton.
Hal itu terbukti pula dari raihan prestasi Anthony dan Jonatan pasca-Asian Games 2018.
Jonatan, kata Taufik, memang sukses meraih medali emas Asian Games 2018.
Namun setelah ajang itu, Jonatan kerap gugur.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar