Sebelumnya, sempat diberitakan bahwa Kementerian Pendidikan Jepang telah menyerukan kepada sekolah-sekolah agar tidak mengadakan aktivitas sekolah yang membutuhkan bus selama Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung.
Namun, perusahaan bus menyatakan bahwa imbauan itu tidak akan memberikan pengaruh signifikan.
Panitia Olimpiade Tokyo 2020 pun menyadari bahwa perusahaan bus kemungkinan besar sulit untuk menolak pelanggan reguler mereka.
Tak bisa dipungkiri bahwa transportasi bagi para atlet akan menentukan kesuksesan sebuah multi-event, apalagi Olimpiade.
Hingga saat ini, pihak panitia tengah berusaha menetapkan syarat dan perjanjian bisnis dan terlibat dalam proses negosiasi dengan para operator bus untuk mencapai target mereka.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kyodo News |
Komentar