Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Formula 1 GP China 2019 - Hantu Team Order Ferrari Tak Kunjung Pergi

By Firzie A. Idris - Minggu, 14 April 2019 | 19:13 WIB
Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, memacu mobilnya di GP China, Minggu (14/4/2019).
@ScuderiaFerrari
Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, memacu mobilnya di GP China, Minggu (14/4/2019).

JUARA.net- Di saat Mercedes berlari dengan finish 1-2 di podium untuk balapan ketiga beruntun, Ferrari justru kembali terjerumus masalah dengan team order yang membuat balapan mereka di GP China, Minggu (14/4/2019) jauh dari memuaskan.

Sirkuit Shanghai dianggap menguntungkan bagi Ferrari karena kehadiran straight, lintasan lurus, terpanjang di F1 dengan jarak 1170 meter.

Ferrari SF90 yang dikendarai Sebastian Vettel serta Charles Leclerc memang impresif di straight GP Bahrain dan juga di sesi Free Practice dan kualifikasi Shanghai.

Namun, keunggulan downforce Mercedes membantu Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas melewati ke-16 tikungan di sirkuit yang dibangun pada 2004 tersebut.

Di kualifikasi, keempat pembalap Ferrari dan Mercedes hampir tak terpisahkan.

Baca Juga : Hasil Formula 1 GP China 2019 - F1 Edisi ke-1000 Milik Lewis Hamilton

Hanya, keadaan berlangsung sangat berbeda di balapan utama.

Lewis Hamilton melenggang di depan sejak lap pertama dan Valtteri Bottas tak mendapat halangan berarti dari Sebastian Vettel atau pun Charles Leclerc.

Salah satu hal yang mendapat sorotan adalah isu team order Ferrari

Hanya dalam 11 putaran pertama, Charles Leclerc diminta minggir agar Sebastian Vettel bisa mengejar kedua Mercedes di depan.

Walau mobil Vettel terlihat lebih cepat pada fase lomba itu, sang juara dunia empat kali justru membuat beberapa kesalahan setelah melewati Leclerc sehingga pace mereka menurun.

"Saya pikir saya bisa melaju lebih kencang tetapi kemudian saya menjadi kesulitan untuk menemukan ritme," ujar Vettel seusai balapan.

Baca Juga : Hasil Formula 1 GP China 2019 - F1 Edisi ke-1000 Milik Lewis Hamilton

Alih-alih mengejar kedua Mercedes, Charles Leclerc jadi harus mengkhawatirkan Max Verstappen yang berada di belakang mereka.

Leclerc sempat berusaha mengejar Verstappen pada fase-fase akhir balapan tetapi mobilnya mengalami kendala yang membuat sang pembalap tak bisa terlalu memaksakan diri.

Alhasil, strategi pit stop hebat Red Bull memastikan Verstappen finish keempat, memisahkan Sebastian Vettel yang finish ketiga dan Leclerc di posisi kelima.

Seusai balapan, bos Ferrari Mattia Binotto mengungkapkan bahwa keputusannya tersebut bukan untuk mengorbankan Leclerc, yang tampil begitu memesona di GP Bahrain sebelum kerusakan mesin merebut kemenangan di depan mata.

"Saya mengerti perasaan Charles, sangat disayangkan apa yang terjadi ke dia," ujar Binotto kepada Sky Sports.

"Namun, pada fase tersebut, Mercedes sedikit lebih cepat, saya pikir kami perlu memberi Seabstian kesempatan mengejar dan menyamakan pace dengan Mercedes, yang menjadi kunci pada fase balapan tersebut," tuturnya lagi.

"Hal itu  bukan untuk memberi keuntungan kepada satu pengendara pun, sebagai tim kami mencoba sebisa mungkin untuk melaju. Fase awal balapan merupakan momen penting," lanjutnya.

Isu team order juga terjadi pada GP China musim lalu saat Kimi Raikkonen diminta berkorban untuk membantu Sebastian Vettel mengejar pemimpin balapan ketika itu, Valtteri Bottas.

Strategi Ferrari mendapat kritik dari Pat Symonds, Chief Techincal Officer Formula 1.

"Saya pikir sangat disayangkan cara mereka menggunakan Raikkonen, membiarkan dia terlalu lama di luar agar menahan mobil-mobil lain," ujarnya ketika itu.

"Jujur saja, strategi tersebut tak berhasil."

Kini, Ferrari tertinggal jauh dari Mercedes yang berdiri di puncak klasemen konstruktor. Mercedes mengoleksi 130 poin sementara Ferrari berada di peringkat kedua dengan torehan 73 poin.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X