Hasil ini tentu kurang apik bagi pabrikan asal Iwata tersebut mengingat rival mereka, Honda dan Ducati masing-masing menorehkan 10 dan 7 kemenangan seri.
Salah satu alasan Yamaha kurang bisa bersaing musim lalu diyakini karena mereka tak bisa mengambil arah jelas dalam pengembangan motor.
Hal ini pun kembali terlihat pada seri test pasca-musim 2018 di mana Vinales menyatakan senang dengan konsistensi mesin motor 2019 sementara Valentino Rossi mengeluhkan bahwa ia kesulitan mempertahankan kecepatan motor karena faktor degradasi ban.
Padahal, 2019 seharusnya menjadi start baru bagi Maverick Vinales.
Pembalap asal Figueres, Spanyol, ini secara efektif menekan tombol reset untuk kariernya di MotoGP.
Keputusannya mengganti nomor 25 yang telah ia gunakan sejak membalap di MotoGP pada 2015 menjadi 12 merupakan bagian dari keinginan untuk melupakan dua tahun terakhir yang ia gambarkan sebagai "tahun-tahun terburuk sepanjang karier".
"Saya ingin mengubah segalanya. Saya ingin kembali ke masa saya bagus," ujarnya seperti dikutip JUARA.net dari Motorsport.
Nomor 12 seharusnya menjadi nomor keberuntungan sang pembalap, ia memakai angka tanggal lahirnya (12 Januari) tersebut saat masa kecil di ajang motocross.
Akan tetapi, sejauh ini yang terjadi masih jauh dari harapan sang pembalap.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar