Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Sudirman 2019 - Komentar Praveen/Melati Setelah Menjadi Penentu ke Semifinal

By Firzie A. Idris - Jumat, 24 Mei 2019 | 19:35 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, tampil pada partai kelima melawan Inggris pada penyisahan pertama Grup 1 B pada Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center, Nanning, China, Minggu (19/5/2019).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, tampil pada partai kelima melawan Inggris pada penyisahan pertama Grup 1 B pada Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center, Nanning, China, Minggu (19/5/2019).

JUARA.net - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, mengaku tidak pernah berpikir akan menjadi penentu langkah tim Indonesia kontra Taiwan pada babak peremfpat final Piala Sudirman 2019.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memenangkan pertandingan yang menentukan langkah Indonesia ke semifinal setelah menang atas Wang Chi-Lin/Hsieh Pei Shan, 21-17, 21-15, Jumat (24/5/2019).

"Ada perasaan tegang sedikit karena bermain di partai penentu. Namun, lawan juga rupanya sama tegangnya dengan kami," kata Melati.

"Saya dan Jordan tidak memikirkan menjadi penentu karena yang penting adalah kami bermain semaksimal mungkin," ujarnya melanjutkan. 

Indonesia dan Taiwan memang seri 2-2 sebelum partai ganda campuran dimainkan.

Indonesia meraih poin via ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, serta ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Baca Juga: Kiper Cardiff City Siap Bela Timnas Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2022

Namun, Taiwan mencuri angka lewat nomor tunggal putra usai Chou Tien Chen menang atas Jonatan Christie, dan Tai Tzu Ying mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung pada nomor tunggal putri.

Senada dengan Melati, Praveen pun sempat gugup campur antusias saat tahu harus bermain.

"Kami sudah tahu akan main pada partai terakhir. Sebenarnya saya berharap Indonesia menang 3-0, tetapi kalau begitu nanti kami berdua tidak main dan saya dan Melati tidak punya sejarah," ucap Praveen.

"Waktu Indonesia tertinggal 1-2 saya sempat berharap kami bisa bermain jadi tumpuan. Namun, di awal malah saya jadi tegang. Ada gugup, tetapi ada ingin main juga," tuturnya lagi.

Komunikasi pun kembali jadi kunci Praveen/Melati pada laga kali ini, terutama saat keunggulan 16-8 mereka tersusul menjadi 18-14.

"Kalau mata Melati belum melihat ke saya, jadi diomongin terus. Kadang saya bukan kesal ke dia, tetapi ekspresi muka saya lebih menunjukkan kalau kami tidak boleh membuang poin," kata Praveen.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X