Seperti pada final Singapore Open 2019 lalu, yang mempertemukan Anthony dengan Kento Momota (Jepang).
Kala itu, Anthony sempat bermain 'bersih' dan agresif pada gim kesatu dan membuat Momota tak bisa berkutik.
Namun, pada gim kedua, saat memimpin dengan keunggulan 16-11 dari Momota, Anthony justru banyak membuang poin secara beruntun hingga harus kehilangan gim kedua sebelum akhirnya kalah 21-10, 19-21, 13-21.
Hendry sendiri mengaku telah berdiskusi dengan Anthony. Dia menyebut bahwa Anthony harus segera menyadari kesalahannya dan bertekad untuk berubah lebih baik.
"Ada latihannya kalau mau fokus dan ada faktor kecerdasan juga, ini sangat berpengaruh," ucap Hendry Saputra.
"Tidak boleh melakukan kesalahan, implementasinya harus dari latihan, feeling-nya dan cara-cara latihannya yang saya tidak bisa jabarkan di sini, latihan lebih safe,"
Baca Juga: Jonatan Christie Dinilai Sang Pelatih Mulai Tunjukkan Tren Positif
"Saya sudah diskusi sama Anthony, dia harus menyadari apa kesalahannya,"
"Harus mengubah dan meningkatkan, contoh yang tadinya satu game 11-13 kali mati, bisa nggak di bawah 10? Saya rasa ini perjuangan, ini yang mesti dilatih,"ucap Hendry lagi.
Nomor tunggal putra Indonesia memang menjadi perhatian saat ini dan menjadi salah satu nomor yang diproyeksikan pada Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar