"Tindakannya kini sangat terkalkulasi, jauh berbeda dari ketika ia pertama menjadi juara MotoGP pada musim debutnya tahun 2013," tulis Scott lagi.
Ia mengambil contoh di Sirkuit Mugello pada MotoGP Italia ketika Marquez berjibaku dengan dua rider Ducati, Dovizioso dan Danilo Petrucci di barisan depan pada dua lap terakhir.
Bahkan, Marquez tidak terlalu agresif menyerang setelah Petrucci mengejutkan Dovizioso dan dirinya sendiri setelah melakukan late braking pada kecepatan 350 km/jam di akhir straight.
Ia tidak memaksakan diri untuk merebut tempat pertama dari Petrucci, mengingat sang rider pasti ekstra termotivasi untuk memenangi seri MotoGP pertamanya yang berlangsung di kandang sendiri.
Alih-alih memaksakan duel pada setengah lap terakhir, ia mempertimbangkan bahwa posisi kedua sudah cukup bagus untuk menjaga posisinya di klasemen sementara.
"Lima tahun lalu, belum tentu Marc Marquez kepikiran untuk melakukan hal serupa," tulis Scott menutup.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar