Pelatih yang akrab disapa koh Hendry tersebut juga menuturkan bahwa kans untuk meraih titel kampiun pada turnamen BWF World Tour Super 1000 tersebut ada pada mereka.
"Saya rasa mereka bisa mengatasi (lawan-lawan), asalkan dari merekanya, persiapannya dan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di pertandingan nanti," tutur Hendry Saputra, yang dilansir BolaSport.com dari laman BadmintonIndonesia.org.
"Ditargetkan juara boleh saja, kita boleh prediksi tapi tetap tidak bisa pastikan siapa yang juara," ucap dia melanjutkan.
Baca Juga: Berita MotoGP - 2019 adalah Tahun Marc Marquez Menjelma Jadi Rider Kawakan
Pada sisi lain, Hendry tak menampik bahwa hal tersebut wajib dibarengi dengan tekad kuat dan kemauan dari diri sang atlet sendiri.
"Harapannya memang besar, bisa ke final dan juara. Dari mana dasarnya? Lihat head-to-head dan bandingkan, kalau ketemu pemain-pemain top, misalnya Momota (Jepang), Chou Tien Chen (Taiwan), Axelsen (Denmark), pernah menang kalah,"
Baca Juga: Jelang MotoGP Belanda - Kisah 157 Kali Overtaking di Sirkuit Assen 2018
"Ketemu Shi Yuqi (China), Srikanth (India), sudah bisa menang. Kalau melihat dari hasil sebelumnya, tentu bisa dibilang kans Jonatan dan Anthony itu ada," ujar Hendry menambahkan.
Baca Juga: BAM Masih Belum Mau Ajukan 'Protected Ranking' untuk Goh Jin Wei
Sepanjang musim kompetisi BWF 2019, Jonatan dan Anthony sama-sama telah menorehkan grafik positif.
Anthony telah mengantongi satu gelar runner-up Singapore Open 2019.
Sedangkan Jonatan sudah meraih dua gelar juara, New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019, dimana kedua turnamen tersebut merupakan turnamen yang masuk dalam perhitungan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar