"Pemain non-unggulan harus menghadapi para pemain unggulan, seperti Shi Yuqi (China), Kento Momota (Jepang) dan Chen Long, di babak-babak awal," ujar Lee Zii Jia, dikutip BolaSport.com dari Stadium Astro.
"Ini kesempatan bagi saya untuk belajar dari pemain unggulan seperti mereka," ucap dia melanjutkan.
Lee Zii Jia sendiri sempat mengalami fase penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Berbagai isu masalah internal dan non-teknis pernah dikabarkan menghampiri dia.
Meski begitu, Lee perlahan mulai bangkit. Salah satunya terjadi pada New Zealand Open 2019 dan Piala Sudirman 2019.
Baca Juga: Liew Daren Ingin Merepotkan Kento Momota pada Indonesia Open 2019
Pada babak pertama New Zealand Open 2019, dia mampu menundukkan Kenta Nishimoto (Jepang).
Adapun di fase penyisihan grup Piala Sudirman 2019 kontra India, Lee mampu menyelamatkan nasib Negeri Jiran dari posisi juru kunci dengan mengalahkan Sameer Verma, 21-13, 21-15.
Berkat penampilan yang menunjukkan tren positif tersebut, Lee Zii Jia pun kini menempati peringkat ke-10 "Race to Guangzhou", dan masih berpeluang besar untuk lolos menuju BWF World Tour Finals 2019, Desember mendatang.
Baca Juga: Denmark Sukses Boyong Dua Medali Emas pada European Games 2019
"Itu salah satu target saya. Saya juga berharap dapat memasuki jajaran peringkat 10 besar dunia," kata Lee.
"Saat ini saya sedang berusaha dan berharap untuk dapat mencapainya," ucap Lee Zii Jia memungkasi.
Selain Lee Zii Jia, tunggal putra Malaysia lainnya, Liew Daren, juga akan menghadapi undian berat.
Pada babak pertama Indonesia Open 2019, pemain independen tersebut akan berjumpa dengan unggulan teratas asal Jepang, Kento Momota.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Stadium Astro |
Komentar