Tampil payah, Rossi pun gagal menembus kualifikasi kedua (Q2) secara otomatis karena berada di luar posisi 10 besar pada FP3.
Alhasil, Rossi wajib menjalani kualifikasi kesatu (Q1) terlebih dahulu sebelum mengamankan tempat pada Q2.
Menanggapi penampilan Rossi tersebut, Carlo Pernat punya penilaian tersendiri.
Di mata eks manajer Andrea Iannone itu, masalah utama Rossi bukan terletak di motornya, melainkan kru timnya.
"Saya tidak melihat Rossi sudah berada di ujung kariernya, terutama jika melihat dia mampu meraih beberapa podium pada musim ini," kata Pernat yang dilansir BolaSport.com dari GP One.
Lebih lanjut, Pernat menyarankan Rossi untuk berani mengambil keputusan dalam merombak susunan timnya, terutama mendepak sang kepala kru, Silvano Galbusera.
Di mata Pernat, langkah itu penting dilakukan Rossi demi memberikan penyegaran dan cara pandang baru di tubuh timnya dalam menghadapi tantangan dari para rider muda yang kian kompetitif pada MotoGP 2019.
Baca Juga: Wimbledon 2019 - Nishikori Merasa Segar Jelang Duel Kontra Federer
"Pada titik ini, saya menilai ini adalah masalah tim dan Valentino Rossi harus berpikir keras serta memutuskan apa yang harus dia lakukan," tutur Pernat.
"Keputusan ini memang akan menjadi sebuah keputusan yang sulit bagi Rossi, tetapi dia harus mengambil ini jika ingin mengembalikan kinerjanya seperti musim-musim sebelumnya," kata Pernat lagi.
Sejak debut di kelas utama premier, Valentino Rossi memang hanya memiliki dua kepala kru mekanik yakni Jeremy Burgess dan Silvano Galbusera.
Silvano Galbusera resmi menjadi kepala kru tim Rossi setelah menggantikan Jeremy Burgess yang mundur pada akhir musim 2013.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar