Torehan gelar-gelar juara dari dua jenis turnamen tersebut menjadi gelar yang paling tak bisa dilupakan bagi Sigit secara pribadi.
Apalagi, saat menjadi kampiun Kejuaraan Dunia 1997, Sigit dan Candra saat itu masih berusia 21 tahun.
Baca Juga: Australia Jadi Penghuni Baru Daftar Perolehan Gelar World Tour 2019
"Semua pemain ingin menjadi juara dunia. Saya sendiri tidak pernah membayangkan (bisa menang) karena saya dan Candra waktu itu masih sangat muda, kami dulu masih berusia 21 tahun," tutur Sigit Budiarto, yang dikutip JUARA dari laman BWF.
"Tidak lengkap rasanya jika pemain tidak memenangi All England. Saya sangat bersyukur sudah pernah memenanginya," kata dia.
"Saya merasa sangat bangga bisa memenangi gelar All England Open. Itu adalah salah satu turnamen yang diimpikan oleh semua pebulu tangkis dunia," ujar Sigit mengenang.
"Saya satu dari sekian banyak pemain yang beruntung bisa meraih gelar juara di All England," ucap dia lagi.
Baca Juga: Berita Bulu Tangkis - Ini Aktivitas Lee Chong Wei Setelah Pensiun
Berbicara mengenai prestasi yang paling diingat, Sigit Budiarto juga mengungkapkan bahwa masih ada misi lain yang belum berhasil dicapai hingga dia memutuskan pensiun.
Target tersebut adalah meraih medali emas Olimpiade.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BWF |
Komentar