JUARA.net- Federasi Tinju Rusia (RBF) telah memulai investigasi resmi menyusul meninggalnya petinju mereka, Maxim Dadashev, saat melawan Subriel Matias pada Jumat (20/7/2019) malam.
Maxim Dadashev tewas akibat cedera yang ia terima dalam kekalahan TKO pada laga eliminasi untuk gelar IBF junior welterweight tersebut.
Sekretaris Jenderal RBF Umar Kremlev telah mengatakan bahwa organisasinya akan memulai invstigasi ke hal-hal yang berujung ke kematian sang petinju.
Kremlev juga mengatakan bahwa RBF akan menunjang biaya hidup istri dan anak Maxim Dadashev.
Baca Juga: Belum Pulih, Jorge Lorenzo Baru Akan Kembali di MotoGP Inggris
"Hari ini kami kehilangan Maxim, seorang murid. Kami akan mendukung keluarganya secara penuh, termasuk secara finansial. Kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui kondisi di sekitar pertarungan ini. Kami perlu tahu kebenaran atas apa yang telah terjadi," ujarnya.
Adalah pelatih Dadashev, Buddy McGirt, yang menghentikan pertarungan pada ronde ke-11.
Hingga fase itu, Matias mendominasi Dadashev dengan keunggulan 109-100, 108-101, dan 107-102 di score card para juri.
Siaran ulang pertandingan menunjukkan McGirt memohon kepada Dadashev agar ia melempar handuk karena menerima banyak pukulan.
Maxim Dadashev harus dipapah keluar ring dan mulai muntah serta tak sadarkan diri sebelum sampai ke ruang ganti.
Ia sempat dibawa ke rumah sakit di Maryland dan menjalani operasi otak darurat dan ditempatkan dalam koma medis setelah operasi tersebut agar pembengkakan di otaknya mengempis.
Baca Juga: Jepang Open 2019 - Jojo Akui Masih Punya PR yang Harus Dikerjakan
Menurut dokter bedah otak, Mary IH Cobb, Dadashev menderita pendarahan otak di sisi kanan dan menunjukkan gejala-gejala kerusakan otak parah.
"Maxim pria yang baik. Ia adalah idaman setiap pelatih," ujar Buddy McGirt kepada CBS Sport.
"Saya tak akan perlu orang lain apabila punya dua orang sepertinya, ia sangat berdedikasi ke olahraga ini," tuturnya algi.
Maxim Dadashev meninggalkan seorang istri, Elizaveta Apushkina, dan seorang anak yang masih kecil.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar