"Kalau melawan mereka, dari start tidak boleh tertinggal. Kalau skornya mepet-mepet terus mungkin bisa mengejar, apalagi mereka lebih matang," ujar perempuan 24 tahun ini melanjutkan.
Japan Open XD final is on fire???? and live on https://t.co/qAwghLud5r#HSBCBWFbadminton #HSBCRaceToGuangzhou pic.twitter.com/ZMSBFJJ5xT
— BWF (@bwfmedia) July 28, 2019
Di sisi lain, Praveen Jordan juga turut berkomentar terkait perjalanan mereka dalam menembus final Japan Open 2019.
Menurut pria asal Bontang ini, dia dan Melati telah melalui perjalanan yang tidak mudah pada turnamen kategori BWF World Tour Super 750 itu.
Keberhasilan menembus final, meski akhirnya harus kalah, diakui Praveen sedikit menambah rasa percaya diri mereka saat menghadapi lawan-lawan kuat.
Baca Juga: Dibekap Cedera Berkepanjangan, Chong Wei Feng Putuskan Pensiun
Meski begitu, ganda campuran peringkat enam dunia ini tetap memiliki bahan evaluasi dari Japan Open 2019 yang bakal diterapkan pada turnamen-turnamen mendatang.
"Pola main kami harus lebih matang, di individunya juga. Kalau kalah di game pertama tidak boleh down. Walau kepikiran, tetapi harus cepat dibuang pikiran seperti itu," tutur Ucok.
"Kalau mau masuk lapangan pun harus lebih percaya diri lagi," ujar Praveen Jordan melanjutkan.
Pada pekan depan, 30 Juni - 4 Agustus 2019, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sudah dijadwalkan untuk turun berlaga pada ajang Thailand Open 2019.
Pada babak pertama, Praveen/Melati bakal berhadapan dengan ganda campuran Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar