Berita ini pukulan telak bagi dunia atletik Belanda apalagi setelah atlet bernama Madiea G. ditangkap pada Juni 2019 setelah kedapatan memiliki 50 Kg obat-obatan terlarang di Jerman.
Persatuan Atletik Belanda sendiri terkejut dengan dua kabar tersebut.
"Kami sangat kaget mendengar kedua kasus ini dan bahwa sesuatu seperti ini bisa terjadi hanya selang beberapa pekan," ujar direktur teknik mereka, Ad Roskam, kepada NOS.
Persatuan Atletik Belanda tidak mempunyai kontak kepada para tersangka tetapi mereka berhubungan dengan anggota keluarga atlet-atlet tersebut.
Baca Juga: Delapan Pertandingan Belum Terkalahkan, Ini Kata Pelatih Borneo FC
"Tak banyak yang bisa kami bantu tetapi kami memberi bantuan kepada keluarga para tersangka yang tengah melalui masa-masa sulit," tuturnya.
Sementara, klub atletik Jahn II Stadskanaal tempat Roelf B berlatih mengaku bahwa klub sama sekali tak menduga kalau atlet mereka bisa ditangkap atas penyalahgunaan obat-obat terlarang di Hungaria.
Klub tersebut menerapkan aturan ketat soal merokok dan meminum alkohol.
"Misteri bagaimana Roelf bisa terjerat dalam situasi itu. Hal terburuk bagi saya adalah konsekuensi yang akan ia hadapi di karier atletiknya," ujar Chairman Jahn II Stadskanaal, Fred Moll.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | NOS |
Komentar