Bedanya, pada 2014, Chou kalah dengan skor identik 14-21, 14-21. Sedangkan pada 2017, dia kalah dari Axelsen dengan skor lebih ketat yakni 18-21, 22-20, 16-21.
Adapun pada Kejuaraan Dunia 2018, Chou Tien Chen lagi-lagi harus menahan diri untuk menyabet medali setelah kalah 21-16, 15-21, 18-21, dari Shi Yuqi (China).
Sementara itu, Kejuaraan Dunia 2015 mungkin menjadi hasil terburuk yang pernah diterima oleh Chou Tien Chen.
Baca Juga: Modal Apik Tunggal Putra Malaysia pada Kejuaraan Dunia 2019
Sebab, pada turnamen yang digelar di Indonesia tersebut, Chou yang berstatus unggulan keenam justru langsung angkat kaki di babak kesatu dari pemain non-unggulan dari Malaysia, Zulfadli Zulkifli.
Bahkan, kekalahan Chou kala itu dapat dikatakan cukup telak lantaran kalah dengan skor 5-21, 20-22.
Persaingan pada Kejuaraan Dunia 2019 kali ini tentu dipastikan berlangsung lebih sengit, mengingat turnamen ini menjadi salah satu perhitungan kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Setiap pemain sangat sulit untuk dihadapi, tetapi saya ingin memperlihatkan apa yang saya miliki di lapangan nanti," ucap Chou Tien Chen, dikutip JUARA.net dari laman BWF.
Baca Juga: Hasil Lengkap Akita Masters 2019 - Dominasi Jepang Runtuh di Laga Puncak
"Saya sudah berlatih sebaik keras demi menampilkan performa terbaik saya di sini (Swiss -red), dan saya akan terus meningkatkan performa saya seiring bergulirnya turnamen ini,"
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar