Gregoria kemudian mengakui jika dirinya sempat merasa tegang saat unggul pada masa-masa akhir gim kedua.
"Tapi tadi pas saya leading 20-18, saya malah jadi tegang sendiri, kurang sabar dan pengen buru-buru. Lawan juga semakin enak," ucapnya lagi.
"Sebenarnya dia dari awal sudah enak, tapi bola-bolanya dia yang mematikan kebanyakan sudah saya jagain semua, gim kedua saya kebawa tegang, kurang rileks tangannya. Kaya kencang semua,” tambah atlet besutan klub Mutiara Bandung tersebut.
Memasuki game ketiga, penampilan Gregoria tak secemerlang sebelumnya dengan terus berada di bawah tekanan Ratchanok Intanon.
Baca Juga: DC United Vs New York RB - Wayne Rooney Dapat Kartu Merah Gara-gara VAR
Kondisi tersebut berlangsung hingga akhir pertandingan, Gregoria akhirnya kalah cukup jauh dengan skor 10-21.
"Sebenarnya gim ketiga saya tidak habis, lawan juga lumayan kekuras tenaganya, cuma tadi saya masih kepikiran hasil di gim kedua," katanya lagi.
"Gim ketiga saya jatuhnya nggak lepas dan lawan lebih percaya diri, saya tahu pikiran itu tidak menguntungkan saya, akhirnya saya coba untuk menikmati gim ketiganya saja, seenggaknya walaupun saya kalah, saya dapat banyak pelajaran dari pertandingan hari ini," kata Gregoria mengakhiri.
Sebelumnya di Indonesia Open 2019, Gregoria juga kalah rubber game dengan skor 21-13, 19-21, 15-21.
Kekalahan Gregoria memastikan habisnya wakil tunggal putri pada Kejuaraan Dunia BWF 2019 setelah sebelumnya Fitriani sudah kalah di babak dua dari Tai Tzu Ying dari Taiwan.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BadmintonIndonesia |
Komentar