JUARA.net - Ada satu hal yang membuat Yamaha relatif tertinggal dibanding Honda di lintasan. Pabrikan asal Iwata, Shizuoka, tersebut belum pernah melihat tim satelitnya menjadi pemenang sebuah seri di era MotoGP empat tak.
Honda sudah pernah merasakan kejayaan bersama tim satelit mereka.
Pembalap Gresini Honda seperti Sete Gibernau dan Marco Melandri sudah, begitu pula Marc VDS-Honda bersama Jack Miller pada 2016.
Tiga kali, Cal Crutchlow merasakan podium teratas bersama LCR-HOnda.
Di sisi lain, Ducati telah bekerja sama dengan Pramac sejak 2005 dan belum pernah merasakan kemenangan bersama tim satelit mereka.
Sementara, KTM juga mempunyai tim satelit sejak 2019. Aprilia dan Suzuki tak pernah punya tim satelit.
Baca Juga: UFC 242 - Alasan Khabib Nurmagomedov Bisa Tumbang Kontra Dustin Poirier
Harapan tinggi bagi Yamaha musim ini terletak di tim Petronas Yamaha SRT yang menggantikan Tech3.
Lebih tepatnya, ekspektasi meningkat di pundak pembalap muda asal Prancis, Fabio Quartarraro.
Musim ini, sang rookie telah mencatatkan tiga pole position dan tiga kali finish di podium.
Penampilan itu impresif mengingat Quartararo memakai 5 mesin ketimbang 7 mesin sepanjang musim ini ketimbang para pembalap Yamaha lain: Valentino Rossi, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli.
Hal ini membuat Quartararo membalap dengan RPM lebih rendah agar menghemat masa pakai setiap mesinnya.
Franco Morbidelli sendiri telah dua kali start dari front row dan tiga kali finish peringkat kelima, hasil-hasil terbaik sang rider di kelas MotoGP.
Tak heran apabila bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, berharap tinggi pada GP Misano.
Baginya, karakter Misano cocok dengan motor mereka.
Baca Juga: Dibantai Zhang Weili dalam 42 Detik, Jessica Andrade Menolak Tudingan Dibayar untuk Kalah
"Kami tak punya kans menang dengan tim pabrikan Yamaha di trek-trek cepat seperti Brno, Spielberg, atau Silverstone. Tempat ketiga yang diraih oleh Fabio Quartararo di Austria adalah maksimum," ujar Razlan seperti dikutip JUARA.net dari Motorsport.
"Namun, kami bisa mencuri hasil pada trek lebih pelan dan berliku seperti Misano."
Kendati penampilan Quartararo menjanjikan, Yamaha mengatakan kalau mereka tak akan menambah alokasi mesin rider asal Prancis tersebut.
"Rencana tersebut tak ada. Semua materi untuk musim 2019 telah dipesan sejak jauh hari. Masa pakai setiap mesin telah direncanakan, termasuk paket mesin untuk Valentino Rossi dan Maverick Vinales," tuturnya.
Sementara, Razlan kembali mengungkapkan kalau ia berharap bahwa Fabio Quartararo akan mendapat pengakuan yang selayaknya pada akhir musim.
"Kami tak pernah menduga bakal berada dalam posisi fantastis seperti ini setelah 12 balapan pada musim debut kami di MotoGP," tutur Razlan.
"Kami berharap Franky (Morbidelli) bisa menembus enam besar klasemen pembalap dan Quartararo menjadi rookie terbaik Kejuaraan Dunia MotoGP 2019," lanjutnya.
Setelah MotoGP Inggris 2019, Fabio Quartararo duduk di peringkat kedelapan klasemen sementara dengan 92 poin dan Franco Morbidelli di posisi ke-10 dengan 69 poin.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar