"Momota bermain sesuai gaya lawan, dia bisa memvariasikan permainan kapanpun dia mau, hal itu kelebihan untuknya," tutur dia melanjutkan.
"Momota juga sabar dan bisa membaca lawan, ada yang berbeda pada Momota dibanding pemain lain dan membuatnya sulit dikalahkan," ucap Praneeth.
Baca Juga: Intens! Juru Bicara Devid Beckham Bertemu dengan Ayah Messi di Miami
Hal serupa juga diamini oleh tunggal putra Denmark yakni Anders Antonsen yang pernah mengalahkan Momota pada final Indonesia Masters 2019, Januari lalu.
Keduanya kembali bertemu pada babak final Kejuaraan Dunia 2019, namun, hasilnya kali ini berbeda.
Kento Momota kali ini berhasil membalas kekalahannya dan menang dengan skor akhir yang cukup mencolok yakni 21-9, 21-3.
Baca Juga: VIDEO - Dipukul Secara Sadis, Petarung UFC ini Roboh Tak Berdaya
"Momota sempat melakukan kesalahan dan saya mengira punya kans. Namun, setelah permainannya membaik, saya tak punya kekuatan mengimbangi," ucap Antonsen.
HS Prannoy, lawan Momota pada babak ketiga, menyebut Momota punya pukulan yang khas dan membuat lelah lawan.
"Beberapa pukulan dari pemain seperti Lin Dan dan Kento Momota tak biasa. Pukulan-pukulan itu memaksa Anda bergerak hingga lelah," kata Prannoy.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BolaSport.com, BWF |
Komentar