"Ducati memiliki cara kerja sendiri. Marc adalah pembalap hebat. Anda tahu sendiri apa yang bisa Anda raih jika merekrutnya," ujar Doohan dikutip JUARA.net dari Speedweek.
"Namun Ducati telah mencoba dengan pembalap lain sebelumnya, dan itu tidak berjalan dengan baik," lanjut Doohan.
Baca Juga: Drake dan Serena Williams akan Mempromosikan Jersey Baru Liverpool
Pengoleksi lima gelar juara dunia MotoGP tersebut lalu membandingkan situasi Ducati ini dengan kasus Casey Stoner di musim 2007.
"Saya kira Ducati harus belajar pada pengalaman mereka pada tahun 2007, ketika mereka merekrut pembalap yang benar-benar muda, yakni Casey Stoner," tutur Doohan.
"Waktu itu, Stoner juga membalap di atas motor yang tidak terlalu hebat. Namun, kita semua tahu apa yang bisa diperbuat Stoner saat itu," lanjutnya.
Baca Juga: Ejek Messi, Jurnalis Senior ini Dibombardir Netizen di Twitter
Pria yang kini berusia 54 tahun tersebut akhirnya menyebut satu nama yang menurutnya bakal cocok untuk membalap di Ducati, yakni Fabio Quartararo.
"Anda dapat meilhat sosok pembalap muda seperti Stoner pada pribadi Fabio Quartararo," ucap Doohan menambahkan.
"Dirinya adalah contoh sempurna dari pembalap yang akan meraup banyak kemenangan di kelas utama," tandasnya.
Terakhir kali Ducati merengkuh titel juara dunia MotoGP adalah pada musim 2007, saat pembalap Australia, Casey Stoner masih membalap untuk tim mereka.
Sesudah itu, mereka kalah bersaing dengan tim Yamaha dan Honda yang mendominasi kompetisi MotoGP hingga musim lalu.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar