JUARA.net - Saul "Canelo" Alvarez menyabet gelar light heavyweight WBO setelah menumbangkan lawannya, Sergey Kovalev, di MGM Grand, Las Vegas, Minggu (3/11/2019)
Canelo Alvarez menang dalam petualangan pertamanya bertarung di kelas light heavyweight 175 pounds, sebelum ini ia belum pernah melebihi batas berat 168 pounds.
Gelar tersebut merupakan sabuk keempat Canelo Alvarez di empat divisi berat berbeda pada waktu sama setelah ia memenangkan gelar light middleweight, middleweight, dan super middleweight.
Petarung berusia 29 tahun itu bersanding dengan Erik Morales, Juan Manuel Marquez, dan Jorge Arce sebagai petinju-petinju asal Meksiko yang berhasil menyabet sabuk dalam empat divisi berat berbeda.
Perbedaan ukuran fisik keduanya langsung terlihat sejak mereka memasuki ring. Canelo Alvarez memang kurang lebih 10 cm lebih pendek dari Kovalev.
Jangkuan Kovalev yang lebih jauh juga terlihat dengan ia berkali-kali melepas jab agar menjaga jarak dengan lawannya tersebut.
Canelo Alvarez baru bisa memasukkan satu-dua pukulan berarti pada ronde kedua.
Baca Juga: Debut Tinju Profesional, Anak Evander Holyfield Menang dalam 16 Detik
Pada jeda ronde, pelatih Kovalev, Burt McGinn, mengingatkan petinjunya agar terus melakukan hal sama demi menjaga agar Canelo Alvarez tak terlalu dekat dengannya.
Kovalev, yang tampil dengan celana hitam-merah, berani lebih mengambil risiko memasuki ronde keempat dengan mulai membuka pertahanan demi memasukkan pukulan-pukulan.
Akan tetapi, Canelo Alvarez cepat membalas setiap kali Kovalev melepas pukulan.
Canelo Alvarez kesulitan menemukan irama serangan kendati tampil lebih agresif pada ronde kelima.
Alvarez berhasil menanamkan hook kiri ke muka Kovalev tetapi petarung asal Rusia tersebut seperti tak terpengaruh banyak. Kovalev memang menghabiskan sepanjang kariernya di kelas light heavyweight .
"Ini pertama kalinya Canelo masuk ring melawan seseorang yang secara fisik lebih kuat darinya, bukan hanya soal ukuran badan tetapi secara keseluruhan. Saya belum pernah melihat ini sebelumnya," ujar komentator di MolaTV.
Baca Juga: Canelo Alvarez Vs Sergey Kovalev, Si Mungil Melawan Sang Raksasa
Alvarez kembali tak bisa meruntunkan serangan ke lawannya yang lebih besar itu kendati tampil lebih agresif pada ronde keenam.
Serangan-serangan ini membuat Kovalev untuk pertama kalinya sepanjang pertarungan terlihat tidak nyaman di ring.
Tempo tinggi tersebut juga berlanjut ke ronde ketujuh dan kedelapan.
Sergey Kovalev kembali berupaya meredamnya dengan melepas jab-jab untuk menjaga jarak dengan Alvarez dan beberapa kali memeluk Alvarez.
Akan tetapi, Alvarez tetap berupaya menyerang. Kovalev menemui kesuksesan dalam meredam Alvarez, lagi-lagi lewat serangkaian jab, pada ronde kedelapan.
Satu ronde setelahnya, Canelo Alvarez tancap gas. Ia melancarkan tempo serangan cepat dan mengenai tulang rusuk Kovalev dengan counter tangan kanan cepat.
Baca Juga: Kendati Diragukan Promotor, Canelo Alvarez Tak Takut Hadapi Artur Beterbiev
Pada ronde ke-10, kedua petinju benar-benar saling tukar pukulan. Canelo Alvarez melepas pukulan-pukulan berat ke arah Kovalev yang dibalas dengan serangan dari petinju asal Rusia tersebut.
Alvarez mengenai muka Kovalev dengan pukulannya di pojokan,tetapi ia langsung dibalas dengan pukulan Kovalev yang juga mengenai muka Alvarez.
Kovalev bahkan menutup ronde ke-10 dengan positif.
Akan tetapi, Canelo Alvarez menuntaskan pertarungan dengan dua pukulan telak ke petinju berusia 36 tahun itu pada ronde ke-11.
Canelo Alvarez defeats Sergey Kovalev with a devastating bomb in the 11th round #CaneloKovalev pic.twitter.com/K7GM3M5fVp
— Sup Dog Sports (@supdogsports) November 3, 2019
Pukulan hook keras tangan kiri yang mendarat di muka Kovalev mengejutkan dan membuatnya goyah, tanpa pertahanan.
Ia menyusul pukulan tersebut dengan hook kanan yang mendarat di dagu lawannya dan memastikan Kovalev terjatuh serta menyangkut ke tali pembatas ring.
Canelo Alvarez becomes the only other boxer to hold world titles in 4 weight classes at the same damn time! #CaneloKovalev pic.twitter.com/743TEHUckm
— The Sports Junky (@TheSportsJunky1) November 3, 2019
Seusai pertarungan, Canelo Alvarez mengatakan melalui penerjemah kalau kemenangan ini datang seusai rencananya bersama pelatih Eddy Reynoso.
"Rencana awalnya adalah sabar, kami tahu bahwa akan memerlukan waktu untuk mengalahkannya. Namun, ia petarung hebat. Ini divisi baru bagi saya, dan saya senang," ujar petinju asal Guadalajara, Meksiko, tersebut seusai menyabet gelar kesembilan sepanjang kariernya ini.
"Pertarungan ketat, tetapi saya tahu kemenangan akan datang."
Mengenai rencana berikut, ketika ditanya soal pertarungan ketiga lawan Gennady Golovkin, Alvarez mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tak tertarik.
Namun, hal itu bisa berubah apabila ada kompensasi yang sepadan.
"Golovkin bukan tantangan bagi saya. Saya telah berduel 24 ronde dengan dia, tak ada lagi yang perlu dicari. Akan tetapi, jika itu bisnis, mengapa tidak?" lanjutnya.
Baca Juga: Alex Marquez Amankan Gelar Moto2 Walau Gagal Menang di Sepang
Canelo Alvarez merupakan mega bintang tinju asal Meksiko. Pertarungan-pertarungannya kontra Golovkin membuatnya jadi petinju dengan bayaran terbesar di dunia.
Ia memulai kariernya pada kelas 139 pounds saat berusia 15 tahun pada 2005.
Canelo hanya sekali kalah sepanjang karier 56 pertandingannya, yakni saat ia menghadapi Floyd Mayweather pada 2013.
Sementara itu, pertarungan di MGM Grand tadi merupakan pertarungan gelar dunia ke-16 Kovalev secara beruntun sejak mengalahkan Nathan Cleverly pada 2013.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar